Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jayapura, Alfons Awoitauw mengatakan saat ini pihaknya mempertanyakan soal pengelolaan sejumlah kapal wisata milik pemerintah daerah.
“Siapa yang mau kelola, apakah Dinas Pariwisata atau perusahaan daerah Baniyau?” ujar Alfons saat ditemui di Kantor Bupati Gunung Merah Sentani, Senin (14/2/2022).
Kata Alfons, kapal wisata yang didatangkan untuk kepentingan PON XX lalu ada tiga unit, dan sebelumnya sudah ada dua unit yang siap di Dermaga Kalkote, Distrik Sentani Timur. Menurutnya Dishub hanya sebagai operator dan mengurus maintenance saja, sementara yang mengelola operasionalnya adalah pihak terkait.
“Anggaran untuk BBM dan mantainance dari Dishub setiap tahun disiapkan sebesar 200 juta rupiah untuk kapal wisata, sayang kalau kapal-kapal ini hanya parkir begitu saja dan tidak digunakan.”
“Potensi wisata Danau Sentani sangat menjanjikan, karena ada kapal-kapal yang siap dipergunakan. Sekarang, antara Dinas Pariwisata atau perusahaan daerah siap atau tidak? Secara aturan, Dishub hanya menyediakan fasilitasnya saja,” tambahnya.
Alfons mengatakan, kapal-kapal wisata ini digunakan untuk kepentingan kunjungan kerja bupati ke wilayah pesisir Danau Sentani, atau ketika ada tamu-tamu dari pemerintah pusat yang melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Jayapura.
“Secara komersil atau digunakan secara umum belum ada, karena bukan kewenangan Dishub untuk mengatur hal tersebut. Oleh karenanya kami sangat berharap kepada dinas terkait atau pihak ketiga dalam hal ini perusahaan daerah Baniyau, untuk memperhatikan hal ini dengan serius,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu tokoh pemuda Sentani, Andi Kere mengatakan sangat disayangkan apabila fasilitas kapal-kapal wisata yang didatangkan dengan harga yang cukup mahal, lalu tidak dikelola dengan baik.
Andi mengatakan, potensi wisata Danau Sentani sangat menjanjikan dan bisa menambah pendapatan daerah, apalagi dengan adanya operasional kapal wisata.
“Kapal Foi Moi satu unit dengan anggaran daerah mencapai tujuh miliar rupiah, belum yang lainnya. Dinas terkait harusnya punya planning dan program wisata yang bisa memanfaatkan keberadaan kapal-kapal wisata ini,” ujarnya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo
Discussion about this post