Sentani, Jubi – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jayapura, selama 2022 hingga 2023 telah membangun 44 BTS atau menara Telekomunikasi, hasil kerja sama dengan Bakti Telkomsel Indonesia.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon mengatakan, dari 39 BTS yang dibangun pada 2022 lalu, telah terjadi pencurian sejumlah fasilitas pendukung di dalam areal BTS yang dibangun. Seperti solar cell dan kamera CCTV di BTS Kampung Hamonggrang, Distrik Nimbokrang dan Kampung Imsar, Distrik Nimboran.
Dikatakan, modus pencurian yang dilakukan oleh masyarakat dengan mengatasnamakan pegawai dari PT Waradhana dan PT IBS, sehingga masyarakat lokal dimana BTS tersebut berada memberikan bantuan untuk melepas satu persatu fasilitas yang dibawa kabur oleh pelaku tersebut.
“Kejadiannya pada 28 Februari lalu, dan sudah dilaporkan kepada pihak berwajib,” ujar Griapon dalam jumpa pers bersama awak media di ruang Media Center, Kantor Bupati Jayapura Gunung Merah Sentani, Senin (3/4/2023).
Dampak dari hilangnya fasilitas penunjang ini, kata Griapon, saat ini jaringan internet bahkan jaringan telepon di dua kampung ini mengalami gangguan dan diharapkan kesabaran dari seluruh masyarakat, karena proses perbaikan dan pemasangan fasilitas pendukungnya sedang dikerjakan oleh pihak Telkomsel pada 2 April kemarin.
“Karena kerja pencuri ini sangat rapi, maka sudah kami koordinasikan dengan mitra kerja kami untuk setiap proses perbaikan dan pemeliharaan fasilitas oleh pihak perusahaan, harus menyurat dan atas sepengetahuan kami sebagai pemerintah daerah. Hal yang sama sudah kami sosialisasikan ke masyarakat di kampung agar tidak dengan mudah mempercayai orang luar yang datang untuk melakukan apa saja di dalam areal pemancar atau menara telekomunikasi,” katanya.
Griapon juga menambahkan bahwa, kasus ini sudah dilaporkan langsung ke pihak berwajib dan sedang menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Sementara kerugian yang dialami, Kominfo sama sekali tidak menanyakan hal tersebut kepada mitra kerja dan setiap BTS yang dibangun sedang dalam masa asuransi. Oleh sebab itu, perbaikan sedang dikerjakan kembali oleh pihak perusahaan yang membangun BTS tersebut.
“Dukungan serta kerja sama dari masyarakat lokal sangat dibutuhkan untuk tetap mengawasi serta melaporkan kepada pihak berwajib, ketika ada hal-hal yang dirasakan kurang berkenan,” ucapnya. (*)