Ankara, Jubi – Militer Israel pada Senin (2/1/2023) meluncurkan serangan rudal terhadap Bandara Internasional Damaskus yang menewaskan sedikitnya empat orang, termasuk dua tentara Suriah, menurut media setempat.
Serangan yang terjadi sekitar pukul 02.00 waktu setempat (06.00 WIB) itu menyebabkan bandara utama Suriah tidak beroperasi, kantor berita resmi Suriah SANA melaporkan.
Israel melakukan serangan lewat “serentetan rudal, yang menargetkan Bandara Internasional Damaskus dan sekitarnya,” kata sumber militer kepada SANA, yang melaporkan dua tentara Suriah tewas.
Namun, Observatorium Suriah untuk HAM yang bermarkas di Inggris–yang mengandalkan jaringan sumber yang luas di Suriah–menyebutkan bahwa total empat orang tewas dalam serangan dini hari tersebut.
Belum ada komentar langsung dari pihak Israel mengenai kejadian itu.
Peristiwa tersebut membuat Bandara Internasional Damaskus untuk kedua kalinya tidak beroperasi dalam waktu kurang dari setahun.
Suriah dilanda perang saudara sejak awal 2011 ketika rezim Bashar al-Assad menindak keras pengunjuk rasa prodemokrasi.
Ratusan ribu orang tewas dan lebih dari 10 juta orang lainnya mengungsi, menurut perkiraan PBB.
Kunjungan Menteri Israel ke Al-Aqsa ‘provokasi sengaja’
Sementara itu mantan Perdana Menteri Israel Yair Lapid pada Senin mengecam rencana kunjungan menteri keamanan nasional Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur sebagai “provokasi sengaja”.
“Itamar Ben-Gvir tidak boleh ke Temple Mount (kompleks Masjid Al-Aqsa),” cuit Lapid di Twiiter, memperingatkan bahwa langkah itu akan menjadi “provokasi yang disengaja yang bakal membahayakan sekaligus mengorbankan nyawa.”
Lapid meminta perdana menteri Israel saat ini Benjamin Netanyahu untuk melarang Ben-Gvir melanjutkan niatnya.
Penyiar publik Israel KAN sebelumnya mengatakan bahwa kantor Ben-Gvir telah memberitahu polisi atas rencana kunjungannya ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada Selasa atau Rabu.
Jika dikonfirmasi, perjalanan itu akan menjadi yang pertama bagi menteri kabinet sayap kanan Israel itu sejak dia bergabung dengan pemerintahan baru Netanyahu pekan lalu.
Ben-Gvir mempertahankan pandangan sayap kanan tentang Palestina dan menyerukan pemindahan warganya. Dia kerap kali bergabung bersama para pemukim Israel untuk menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Politisi sayap kanan Israel itu juga menimbulkan gelombang eskalasi di kota pendudukan tersebut usai mendirikan kantor di daerah Sheikh Jarrah.
Pada November 2022, Presiden Isaac Herzog, lewat audio yang bocor, mengatakan “bahwa seluruh dunia khawatir” dengan pandangan sayap kanan Ben-Gvir.
Bagi kaum Muslim, Masjid Al-Aqsa merupakan situs paling suci ketiga di dunia. Sementara itu, kaum Yahudi menyebutnya Temple Mount (Bukit Bait Suci), mengatakan bahwa itu adalah lokasi dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid Al-Aqsa berada, selama perang Arab Israel pada 1967.
Israel mencaplok seluruh kota tersebut pada 1980 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. (*)