Abuja, Jubi – Belasan warga sipil tewas di tangan kelompok teroris Boko Haram di timur laut Nigeria pada Senin (26/12/2022) malam, menurut sejumlah laporan media.
Pelaku menyerang para penggembala yang menjaga ternak di padang rumput dekat desa Airamne di Negara Bagian Borno, katanya.
Sebanyak 17 penggembala tewas dalam insiden tersebut dan ternak mereka dibawa kabur.
Boko Haram meluncurkan pemberontakan berdarah di timur laut Nigeria pada 2009 sebelum meluas ke negara tetangga Niger, Chad dan Kamerun.
Dalam pemberontakan itu lebih dari 20.000 orang kehilangan nyawa.
Korban Meninggal Bertambah 13 orang
Sementara itu korban meninggal akibat hujan deras dan banjir di Filipina bertambah menjadi 13, sementara 23 lainnya hilang, menurut otoritas pada Selasa (27/12/2022).
Negara Asia Tenggara itu dilanda hujan deras selama akhir pekan sehingga mengganggu perayaan Natal.
Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional lewat pernyataan mengatakan bahwa banjir menyebabkan 13 orang meninggal dan 23 orang lainnya hilang saat hujan lebat mengguyur sedikitnya enam wilayah di negara kepulauan yang mencakup 18 provinsi.
Sebanyak enam orang mengalami luka.
Hujan deras terjadi di Provinsi Camarines Sur dan Misamis Occidental serta di wilayah Visayas Timur, Bicol dan Mindanao Utara.
Badan prakiraan cuaca Filipina PAGASA menyebutkan bahwa angin dingin dan panas akan terus membawa hujan ke Visayas, Caraga, Mindanao Utara, Zamboanga Peninsula, Basilan, Sulu, Tawi-Tawi dan Palawan, yang “berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor”.
Menurut PAGASA, banjir berdampak pada 44.282 lebih keluarga yang melibatkan lebih dari 166.357 individu.
Sekitar 45.382 orang mengungsi akibat hujan dan banjir dan kini berada di 87 pusat evakuasi, katanya. (*)