Manokwari, Jubi-Perum Bulog Manokwari Papua Barat memastikan stok penyediaan beras dan minyak goreng, aman untuk kebutuhan masyarakat menjelang Bulan Suci Ramadan di Manokwari, Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan Teluk Bintuni dan Teluk Wondama.
Kepala Perum Bulog Manokwari, Armin Bandjar mengaku stok beras di Gudang Manokwari masih aman. “Di gudang saat ini stok cukup ada sekitar 1.600 ton, sedangkan proses pembongkaran di pelabuhan sekitar 250 ton dan dalam perjalanan ke Manokwari sekitar 5.300 ton,” katanya Jumat (23/2/2024).
Terkait harga beras yang mahal di Pasar, Armin mengaku sejauh ini tidak ada keluhan masyarakat ke Bulog terkait kenaikan harga beras, namun dia mengaku di pasar terjadi keluhan terkait kenaikan harga beras. “Keluhan ke sini tidak ada, tapi kalau di pasar ada keluhan tapi kita lagi suplai terus ke pasar terutama beras SPHP yang di jual ke mitra Bulog dengan Harga Rp11.500 agar bantu menjual sesuai harga eceran tertinggi atau HET, ke konsumen” ujarnya.
Mestinya kata dia beras SPHP yang di lepas ke pasar dijual ke masyarakat dengan harga Rp11.800 namun saat dilakukan penertiban ditemukan ada pedagang yang jual diatas harga Rp50 ribu “Ada yang jual sampai Rp65 ribu, saat kita cek mengapa dijual dengan harga tersebut ternyata dia bukan mitra Bulog, kita minta supaya mereka ambil langsung di Bulog” ucapnya
Dia menyebut Beras dari Bulog ke mitra mestinya langsung ke konsumen, tidak lagi dijual ke pihak ketiga.
Kepala Bulog mengaku stok beras yang ada dan sementara didistribusikan ke Manokwari, saat ini aman untuk kebutuhan masyarakat menjelang Ramada. Tidak hanya itu kebutuhan beras untuk Pegawai Negeri dan TNI Polri pun disebut aman saat ini, rata-rata Bulog dalam satu bulan menyediakan 500 ton untuk kebutuhan PNS dan TNI Polri
“Sejauh ini masih cukup kalau dilihat dari stok yang ada masih cukup, juga stok beras untuk kebutuhan jelang Puasa tetap aman,” ucapnya
Selain kebutuhan beras Bulog juga memiliki stok Minyak goreng dan stok gula.
“Stok minyak goreng saat ini sebanyak 18 ribu liter sedangkan gula dalam pesanan 100 ton, beras untuk bisnis atau komersil dari Bulog selain SPHP ada juga beras komersil yang saat ini terdapat 20 ton didalam gudang dan juga dalam perjalanan. “Ini untuk penjualan bisnis beda dengan beras SPHP karena masuk dalam HET, misalnya mereka beli di sini kemudian jual di daerah lain tetap mengacu HET,” jelasnya
Dia meminta masyarakat tidak panik. Bulog tetap melaksanakan tugas sebagai pelaksana penugasan pemerintah, masyarakat diminta belanja secukupnya.
“Untuk mitra-mitra Bulog agar menjual beras Esau harga yang ditentukan, ” ucapnya.(*)
Discussion about this post