Jayapura, Jubi- Mantan Perdana Menteri Fiji ,Frank Bainimarama mengatakan intervensi negaranya di Mahkamah Internasional mengenai masalah Israel-Gaza mengkhianati warisan Fiji sebagai penjaga perdamaian.
Paul Reichler, seorang pengacara yang mewakili Palestina di ICJ mengungkapkan minggu ini, Fiji dan Amerika Serikat – satu-satunya negara – yang membela pendudukan Israel di Palestina.
“Bainimarama mengatakan sikap Fiji “menghina kecerdasan setiap orang Fiji”, demikian dikutip jubi dari laman rnz.co.nz, Rabu (21/2/2024)
Mantan perdana menteri dan komandan militer tersebut mengatakan, posisi tersebut membatalkan komitmen jangka panjang Fiji terhadap netralitas, pemeliharaan perdamaian, dan prinsip-prinsip penentuan nasib sendiri dan dekolonisasi.
“Klaim pemerintah koalisi bahwa pendudukan wilayah asing oleh Israel adalah sah – sebuah argumen yang bahkan tidak dikemukakan oleh Israel sendiri – mengungkapkan kebenaran yang meresahkan bahwa suara Fiji kepada dunia tersandera oleh segelintir orang gila yang sangat ingin menghancurkan reputasi nasional kita,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Rabu (21/2/2024).
“Tindakan ini bertentangan dengan sikap tegas kami terhadap hak kemerdekaan dan kenegaraan, hak yang telah kami perjuangkan untuk saudara-saudara kami di Pasifik dan seluruh masyarakat kolonial,”katanya.
Dia mengatakan Fiji mendukung Kepulauan Solomon, Vanuatu, Kiribati, dan negara-negara lain dalam upaya mencapai kemerdekaan.
“Kita harus bertanya pada diri sendiri: dengan kredibilitas apa kita akan mendukung kemerdekaan wilayah seperti Kaledonia Baru dan Polinesia Prancis? Kita tidak boleh selektif dalam mendukung kemerdekaan dan kenegaraan,”katanya.
“Tindakan kita hari ini akan menentukan warisan dan kemampuan kita untuk memimpin di kawasan Pasifik dan sekitarnya,”tambahnya.
“Dunia harus tahu bahwa sebagian besar warga Fiji berpihak pada perdamaian. Itu adalah karakter nasional kami dan itulah semangat yang kami miliki untuk memberikan layanan kami di garis depan zona konflik di seluruh dunia,”. (*)
Discussion about this post