Jayapura, Jubi – Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Jayapura, Erix Merauje, mengatakan pojok baca digital atau pocadi mempunyai peranan penting dalam membangun literasi masyarakat sebagai lembaga penyedia informasi.
“Pengembangan pocadi ke depan dengan mengatur tempat agar menarik minat masyarakat untuk datang berkunjung dan membaca dengan nyaman serta membangun kolaborasi dengan sekolah dan organsiasi masyarakat,” ujar Merauje di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (30/11/2023).
Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan me-launching pondok baca digital atau pocadi di Terminal Tipe A Entrop Jayapura pada tahun 2022 guna menumbuhkan kegemaran membaca.
“Pocadi upaya pengembangan minat baca, merangsang untuk lebih gemar membaca, dan memiliki daya pikir yang baik. Tersedianya bahan bacaan berbentuk cetak dan elektronik dapat memacu minat masyarakat untuk gemar membaca dan baca tulis,” ujarnya.
Selain itu, dikatakannya, pondok baca digital mendekatkan buku pada masyarakat, sehingga lebih tertarik membaca dan membantu perpustakaan dalam membudidayakan rutinitas membaca.
“Pocadi merupakan tempat membaca yang menyediakan koleksi buku cetak dan buku digital atau e-book yang terkoneksi langsung dengan iPusnas. Sejak diresmikan, selalu ada pengunjung yang datang membaca di pocadi yang kami siapkan,” ujarnya.
Merauje berharap keberadaan pondok baca digital ke depannya akan terus ditambah, sehingga tidak menenggelamkan perpustakaan di tengah gempuran internet, sesuai prinsip dasar pondok baca digital bahwa perluasan layanan perpustakaan agar dapat dinikmati di pusat-pusat kegiatan masyarakat.
“Saya berharap adanya pocadi ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, karena dirancang sesuai kebutuhan masyarakat yang berbasis teknologi digital dan konten bahan bacaan beragam dan menarik,” ujarnya.
Merauje menambahkan pondok baca digital yang terletak di Terminal Tipe A Entrop Jayapura, menyediakan berbagai macam judul buku mulai dari buku pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain untuk menambah ilmu pengetahuan.
Dikatakannya, pondok baca digital beroperasi setiap hari kerja mulai pukul 9 pagi sampai pukul 4 sore, dilengkapi dengan tiga komputer, dua tablet, satu unit server, satu unit TV, kursi meja komputer, tablet layanan, dua unit kursi tools, serta jaringan internet yaitu 50 Mbps di pondok baca digital dan 50 Mbps untuk publik.
Buku yang disediakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Jayapura, lanjutnya, yaitu sebanyak 3.000 judul buku dalam bentuk e-book dan 150 judul koleksi buku cetak.
“Agar menarik minat pengunjung, password pojok baca digital dibuat umum agar dapat diakses kapan saja, dan sarana pocadi dibuat artistik sehingga masyarakat betah membaca,” pungkasnya. (*)