Jayapura, Jubi – Kepala BPOM di Jayapura, Hermanto, memastikan terus melakukan edukasi keamanan produk pangan baik kepada masyarakat dan pelaku usaha di sektor UMKM dan industri.
“Jadi kami intens melakukan edukasi dan dilakukan pendampingan langsung ke lokasi pengolahan,” ujar Hermanto di lokasi hutan mangrove atau bakau di Pantai Ciberi, Jembatan Youtefa, Selasa (31/10/2023).
Dikatakan, edukasi keamanan produk pangan sangat penting dilakukan agar mewaspadai pangan yang mengandung bahan berbahaya beredar luas di masyarakat, seperti formalin, boraks, rhodamin b, dan methanyl yellow.
“Selain mendampingi ilmu pengetahuan dan juga melihat langsung ke sarananya tempat produksi makan minuman, penyusunan ruangannya juga memenuhi aturan kesehatan,” ujarnya.
Keamanan produk pangan memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan perekonomian pelaku usaha, dan masyarakat yang mengonsumsi juga yakin bahwa itu (produk) akan memberikan kesehatan.
“Pelaku usaha setiap tahun yang didampingi ini banyak, kebanyakan di sini (Kota Jayapura) itu ada industri AMDK (air minum dalam kemasan), ada dalam bentuk sirup, ada yang madu, ada juga kue-kue, ada juga yang produk-produk yang kebanyakan industri rumah tangga,” ujarnya.
Selain edukasi secara mandiri, BPOM di Jayapura juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama melakukan pembinaan serta pengawasannya.
“Kami mengawasi 20 kabupaten/kota di Papua. Jadi tidak mungkin kami jalan sendiri, untuk itu butuh sinergitas dan kolaborasi bersama agar memperkuat edukasi dan pembinaan kepada pelaku usaha,” ujarnya.
Hermanto menambahkan, lima kunci keamanan pangan yaitu jagalah kebersihan, pisahkan pangan matang dan pangan mentah, masaklah dengan benar, jagalah pangan pada suhu aman, dan gunakan air dan bahan baku aman.
“Jika makanan mengandung bahan berbahaya, jangan dikonsumsi. Pastikan untuk mengecek tanggal kedaluwarsa makanan dan minuman yang ingin dikonsumsi,” jelasnya. (*)