Sentani, Jubi – Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, mengatakan saat ini perpustakaan dijadikan sebagai tempat belajar publik. Tidak hanya pendidikan formal maupun nonformal, tetapi bisa juga digunakan oleh masyarakat umum.
Sesuai kebijakan Presiden Republik Indonesia, perpustakaan juga harus menyiapkan satu juta konten kreator yang nantinya kreasinya dapat diakses, digunakan, atau diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat secara luas.
Konten tersebut berisikan tutorial peningkatan ekonomi masyarakat yang saat ini berjuang melalui usaha mikro maupun kelompok usaha bersama. Melalui perpustakaan juga ada buku panduan, ilmu terapan, dan lifeskill yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan usaha dan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Intinya perpustakaan juga mendorong peningkatan ekonomi masyarakat pascapandemi Covid yang melanda dunia,” ujarnya, usai meresmikan gedung Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jayapura di Gunung Merah Sentani, Selasa (11/4/2023).
Dikatakan, kehadiran perpustakaan di Kabupaten Jayapura juga sebagai trigger percepatan buku digital bagi masyarakat di Papua. Hal yang sama sudah dilaksanakan di daerah lain di Papua seperti Kabupaten Merauke di Papua Selatan dan Kabupaten Maibrat di Papua Barat Daya.
“Harapan kami, teman-teman media juga dapat mensosialisasikan seluruh program kerja perpustakaan secara nasional, karena perpustakaan ini tidak hanya dalam bentuk fisik yang saat ini kita lihat, tetapi ada juga yang sifatnya online.”
“Ada 14 juta buku yang dapat dibaca secara online dengan mendaftar atau mengunduh aplikasi perpustakaan melalui mobile phone masing-masing,” tambahnya.
Menurutnya, strategi peningkatan minat baca bagi masyarakat di daerah maupun secara nasional tidak jauh berbeda. Artinya bahwa setiap daerah mampu menyiapkan fasilitas pendukungnya melalui buku-buku bacaan yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan yang dimiliki.
Secara psikis, masyarakat akan lebih mementingkan daerahnya sendiri daripada daerah lain. Ini minat baca secara alami yang harus dijaga dan dibangun secara berkesinambungan.
“Profil daerah masing-masing baik dari segi ekonomi, pariwisata, sosial dan budaya. Atau cerita legenda seperti asal-usul Danau Sentani, atau cerita rakyat lainnya,” katanya.
Ditambahkan, dukungan Perpustakaan Nasional bagi Perpustakaan Kabupaten Jayapura nantinya akan ada fasilitas seperti perpustakaan mobile atau perpustakaan keliling, lalu koleksi buku secara nasional yang akan dikirim dalam jumlah ratusan ribu buku.
“Daerah tinggal menambah jumlah buku, lalu fasilitas IT yang lengkap dalam perpustakaan ini,” ucapnya.
Bando berharap, kehadiran Perpustakaan Daerah di Kabupaten Jayapura ini tidak hanya sebatas euforia dari kemegahan bangunannya, tetapi berdampak baik bagi masyarakat sekitar.
“Usaha masyarakat yang dikerjakan ini dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai gudang baca mereka, sebagai pusat tutorial dapat mendapat ilmu pengetahuan yang baru dalam mendukung seluruh kerja dan kebutuhan masyarakat kita,” tuturnya. (*)