Jayapura, Jubi – Terkait hak istimewa yang sudah diberikan kepada Provinsi Daerah Otonomi Baru (DOB) untuk mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh – Sumatra Utara tahun 2024 mendatang, maka untuk memenuhi persyaratan mereka harus segera membentuk Pengurus Provinsi cabang olahraga menyusul pembentukan KONI daerah.
Merespons hal tersebut, pengurus Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Papua pun telah berkoordinasi dengan PB POBSI di Jakarta untuk menerbitkan surat keputusan menunjuk karteker Pengprov POBSI di tiga DOB yakni Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.
Hal itu juga sudah direkomendasikan pada saat pelaksanaan Musyawarah Provinsi (Musprov) POBSI Papua yang berlangsung Sabtu (1/4/2023) kemarin, di Wisma Ihsan Soccer, Kotaraja, Kota Jayapura.
“Untuk tiga DOB itu, setelah kami koordinasi juga dengan pihak PB POBSI akan dikeluarkan juga surat rekomendasi karteker atau surat keputusan untuk karteker masing-masing DOB, mudah-mudahan sesuai dengan harapan kita semua. Karena di Musprov juga sudah direkomendasikan sejumlah nama yang akan dicalonkan untuk DOB,” kata Sekretaris Umum demisioner POBSI Papua, M Agus Fakaubun.
Ia menambahkan, hal itu juga sesuai dengan petunjuk KONI Papua kepada masing-masing cabang olahraga untuk membantu pembentukan Pengprov di tiga DOB.
“Dari KONI Papua sendiri sudah menyetujui itu selaku KONI induk,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, George Weyasu mengatakan, pihaknya sebagai provinsi induk menyatakan siap membantu pembentukan Pengprov cabang olahraga di Provinsi DOB yakni Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
“Dengan melihat persiapan provinsi baru pemekaran Papua tentunya provinsi Papua sebagai provinsi induk kita juga membijaksanai untuk membantu, pertama mereka harus membentuk dulu Pengprov di provinsi masing-masing karena harus ada pengprov-nya karena yang punya atlet itu cabor,” kata Weyasu.
Ia menjelaskan, keberadaan Pengprov cabor adalah sebuah keharusan untuk menyediakan dan menyiapkan atlet yang akan tampil pada PON.
“Pengprov cabor ini yang akan berkoordinasi untuk menyiapkan atlet-atletnya, kebutuhan atlet itu cabor yang akan sediakan. Cabor itu yang berkoordinasi dengan cabor yang ada di KONI Papua,” ujarnya.
“Untuk pembentukan Pengprov-nya itu sebenarnya menjadi kewajiban mereka dan menjadi prioritas, kalau mereka anggap penting karena harus mempersiapkan atlet menuju ke PON karena tidak ikut babak kualifikasi,” tambahnya.
Ketua Bidang Organisasi KONI Papua, Hengky Sawaki juga mengatakan hal senada bahwa dalam pelaksanaan Musprov POBSI Papua kemarin, sudah ada keputusan dari Pengkab-pengkab DOB untuk mengusulkan nama-nama yang akan diusulkan sebagai caretaker.
Kata Sawaki, pembentukan Pengprov POBSI di DOB merupakan keharusan mengingat sudah terbentuknya KONI daerah di tiga DOB tersebut. Hal itu juga penting untuk menyiapkan atlet mereka untuk ikut serta pada PON XXI.
“Sudah ada satu keputusan dari mereka dalam Musprov bahwa nanti ada nama-nama yang akan mereka usulkan ke Jakarta di tiap DOB kalau boleh apa yang mereka usulkan itu yang menjadi pemegang mandat untuk pembentukan Pengprov POBSI di DOB. Itu mau tidak mau, karena dengan keberadaan KONI di DOB itu harus ada Pengprov cabornya. Kalau tidak dia tidak bisa punya atlet,” ujarnya. (*)