Jayapura, Jubi – Kegiatan utama hubungan regional Australia, Indo-Pacific Endeavour (IPE), telah kembali ke Indonesia – persinggahan terakhirnya dalam rekor perjalanan ke 14 negara. Program ekstensif IPE di Indonesia berlangsung di HMAS Adelaide yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (25/11/2022).
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, mengatakan, “Australia dan Indonesia adalah pelopor agenda Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan – sebuah kerangka kerja yang mendukung partisipasi perempuan yang setara dan bermakna dalam proses perdamaian, perwujudan perdamaian, dan keamanan.”
“Sebagai bagian dari agenda ini, kedua pemerintah kita telah berkomitmen untuk mendukung partisipasi aktif perempuan dalam badan-badan keamanan dan dalam peran-peran pelayanan publik yang terkait dengan keamanan,” kata Duta Besar Williams sebagaimana dalam press release yang diterima Jubi dari public-affairs-jakt@dfat.gov.au, Jumat (25/11/2022) malam.
Disebutkan dalam press release sebagai bagian dari program ekstensif IPE di Indonesia, HMAS Adelaide yang sedang bersandar di Tanjung Priok, Jumat (25/11/2022) menjadi tuan rumah Seminar Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan bagi para pemimpin perempuan baru di sektor keamanan nasional Indonesia.
Para peserta yang hadir dalam seminar mendapatkan pemaparan dari Duta Besar Australia, Penny Williams PSM, Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, anggota DPR RI, CAPT Philippa Hay dari Royal Australian Navy, dan Kolonel Laut Dr. Renny Setiowati.
Pelaksanaan seminar ini juga bertepatan dengan Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan, dan dimulainya 16 Hari Aktivisme Menentang Kekerasan Berbasis Gender.
“Mengatasi ketidaksetaraan gender adalah sebuah langkah penting untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan, dan bagian utama dari agenda Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan,” kata Duta Besar Williams. (*)