Jayapura, Jubi – Sebanyak 14 orang atlet National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Papua dipanggil ke Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) NPC Indonesia menuju ASEAN Para Games 2023 di Kamboja.
Ke-14 atlet tersebut di antaranya Marinus Yowei, Manaser Numberi dan Marlanda Oropa (Cabang olahraga Para-Renang), Dapiel Bayage, Maria Wilil (Para-Atletik), Alfrets Dien (Para-Catur), Hana Resty, dan Ida Yani (Para-Tenis Meja), Ahmad Ridwan (Para-Menembak), Mahda Aulia (Para-Panahan) serta Junaedi, Nurul Fadilah, Yovan dan Novia Larassati (Judo Tunanetra).
Ketua Umum NPCI Provinsi Papua, H. Jaya Kusuma, mengatakan pemanggilan para atletnya untuk kembali masuk dalam Pelatnas lantaran prestasi gemilang yang berhasil ditorehkan sewaktu Indonesia menjadi juara umum pada ASEAN Para Games di Solo, Jawa Tengah tanggal 30 Juli – 6 Agustus 2022 lalu.
Tak hanya itu, bahkan dua atlet di antaranya, yakni Junaedi (Judo Tunanetra) dan Mahda Aulia (Para-Panahan) juga masuk dalam Pelatnas persiapan Paralimpiade Paris 2023.
“Mereka ada 14 atlet disabilitas Papua yang dipanggil karena telah berkontribusi untuk Indonesia menjadi juara umum dan yang membanggakan lagi Junaedi dan Mahda Aulia masuk pelatnas untuk persiapan Paralympic Games dunia di Paris 2023 nanti,” kata Jaya Kusuma dalam rilis yang diterima awak media Jubi, Selasa (8/11/2022).
Jaya Kusuma yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Jayapura itu berharap para atletnya bisa kembali mengukir prestasi untuk Indonesia. Pasalnya, keikutsertaan 14 atlet ini akan memperkuat kontingen NPCI Papua pada perhelataan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Medan, Sumatera Utara.
“Saya harap mereka bisa berlatih dengan maksimal dan baik demi mengharumkan nama Indonesia dan tanah Papua. Mereka akan turun juga perkuat Papua di Peparnas Medan, meski NPC Indonesia nantinya memberlakukan aturan atlet Pelatnas hanya turun untuk satu nomor saja. Ini juga wadah bagi mereka untuk pertahankan performa bertanding,” ujarnya.
Jaya Kusuma mengaku pemanggilan atletnya untuk masuk dalam Pelatnas Indonesia lantaran penilaian Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan NPC Indonesia terhadap pembinaan prestasi atlet disabilitas yang tidak terputus dan berkesinambungan dilakukan oleh tiap daerah di Indonesia.
“Ini karena perhatian penuh Kemenpora terhadap atlet-atlet disabilitas di tiap daerah di Indonesia dan Provinsi Papua sudah buktikan itu dengan menjadi juara umum Peparnas XVI dan berkontribusi juara umum Indonesia pada ASEAN Para Games di Solo, makanya dipanggil kembali atlet-atlet kita dari Papua dan diharapkan atlet bisa berpretasi di tingkat dunia,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, pada ajang ASEAN Para Games ke-11 di Solo, Jawa Tengah, Agustus 2022 lalu, 19 atlet NPCI Papua sukses mengukir sejarah baru dengan menggondol 33 keping medali yang di antaranya 12 medali emas, 11 medali perak, dan 10 medali perunggu.
Sumbangsih terbesar dipersembahkan oleh Marinus Melianus Yowei dari cabang olahraga renang dengan 3 medali emas dan 2 medali perunggu. Diikuti oleh Hana Resty yang juga menyumbangkan 3 medali emas dari cabor tenis meja.
Selain Marinus dan Resty, atlet NPCI Papua yang berhasil mempersembahkan medali yakni Mahda Aulia (panahan) dengan 1 emas dan 2 perak, Dapiel Bayage (atletik) 1 emas dan 1 perak, Maria Wilil (atletik) 1 emas, Nurul Fadilah dan Novia Larasati (judo) 1 emas, Junaedi (judo) 1 emas, Alfred Dien (catur) 1 emas dan 2 perak, Efi Jikwa (sepak bola CP) 1 perak, Marlanda Oropa (renang) 1 perak, Menaser Numberi (renang) 1 emas, Ida Yani (tenis meja) 1 perak dan 1 perunggu, Ndaru Patma (tenis lapangan kursi roda) 1 perak, Agus Fitriadi (tenis lapangan kursi roda) 1 perak, Daryoko (tenis lapangan kursi roda) 1 perunggu, Siti Hana Komala Sari (tenis lapangan kursi roda) 1 perunggu, Rexus Ohee (boccia) 1 perunggu, dan Yunia Widya Irianti (bulutangkis) 2 perunggu. (*)