Jayapura, Jubi – Ajang olahraga terbesar para atlet penyandang disabilitas antar negara Asia Tenggara, ASEAN Para Games ke-11 di Solo, Jawa Tengah, sudah berakhir.
Kontingen Indonesia menjadi juara umum dengan perolehan 171 medali emas, 138 medali perak dan 110 medali perunggu. Sebanyak 10 persen di antaranya merupakan sumbangsih atlet National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Papua.
Atlet-atlet NPCI Papua yang berjumlah 19 orang berhasil mempersembahkan total 33 keping medali yang di antaranya 12 medali emas, 11 medali perak dan 10 medali perunggu.
19 atlet NPCI Papua tersebut tak ada yang gagal merebut medali pada ajang ASEAN Para Games kali ini.
Sumbangsih terbesar dipersembahkan oleh Marinus Melianus Yowei dari cabang olahraga renang dengan 3 medali emas dan 2 medali perunggu. Diikuti oleh Hana Resty yang juga menyumbangkan 3 medali emas dari cabor tenis meja.
Selain Marinus dan Resty, atlet NPCI Papua yang berhasil mempersembahkan medali yakni Mahda Aulia (panahan) dengan 1 emas dan 2 perak, Dapiel Bayage (atletik) 1 emas dan 1 perak, Maria Wilil (atletik) 1 emas, Nurul Fadilah dan Novia Larasati (judo) 1 emas, Junaedi (judo) 1 emas, Alfred Dien (catur) 1 emas dan 2 perak, Efi Jikwa (sepak bola CP) 1 perak, Marlanda Oropa (renang) 1 perak, Menaser Numberi (renang) 1 emas, Ida Yani (tenis meja) 1 perak dan 1 perunggu, Ndaru Patma (tenis lapangan kursi roda) 1 perak, Agus Fitriadi (tenis lapangan kursi roda) 1 perak, Daryoko (tenis lapangan kursi roda) 1 perunggu, Siti Hana Komala Sari (tenis lapangan kursi roda) 1 perunggu, Rexus Ohee (boccia) 1 perunggu, dan Yunia Widya Irianti (bulutangkis) 2 perunggu.
“Kita akan kalkulasikan semua medali yang berhasil diraih oleh atlet-atlet kita ini, dan akan kita evaluasi khusus lagi, karena ada beberapa unggulan kita yang hanya dapat medali perak,” kata Ketua Umum NPCI Papua, H. Jayakusuma via telepon, Sabtu (6/8/22).
Meski gagal memaksimalkan peluang medali emas di sejumlah cabor, namun Jayakusuma membeberkan jika apa yang sudah diraih oleh atlet-atletnya itu telah melampaui target yang diprediksikan sejak awal, yakni lima medali emas.
Bahkan, jumlah 33 keping medali atlet NPCI Papua itu merupakan yang terbanyak pertama dalam kontribusi mereka di ajang yang sama sejak ASEAN Para Games tahun 2011.
Ketua tim Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Prestasi NPCI Papua, Prof. Saharudin Ita mengatakan, hasil yang didapat pada ajang ASEAN Para Games Solo ini akan menjadi tolak ukur menuju Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII tahun 2024 di Sumatera Utara.
“Hasil prestasi yang didapat pada ASEAN Para Games ini akan menjadi acuan kita menuju Peparnas XVII di Sumatera Utara tahun 2024 mendatang,” kata Saharudin. (*)
Discussion about this post