Jayapura, Jubi – Tim berjuluk Mutiara Bakau, Persewar Waopern, dan Napi Bongkar, PSBS Biak, musim lalu sama-sama bermain di kandang lapangan Cenderawasih Biak Numfor.
Tapi musim ini pelatih Eduard Ivakdalam lebih memilih Stadion Mandala sebagai markas Persewar karena bagi Ivakdalam stadion ini mempunyai ikatan emosional dengan mantan kapten Persipura itu.
Tim asuhan Ivakdalam pekan lalu di Stadion Mandala bermain imbang 1-1 melawan tim Persipal Palu, asuhan Bambang Nurdiansyah. Sedangkan tim Napi Bongkar meraih kemenangan tipis 1-0 lewat titik putih.
Persewar akan melawan PSBS Biak di lapangan Cenderawasih pada Minggu (18/9/2022) sore dalam lanjutan kompetisi Liga 2 2022/2023. Agaknya laga derby Saireri ini sangat menarik karena kedua tim sama-sama menargetkan kemenangan.
Sebagai klub yang sudah malang melintang di Liga 2, tentunya dua klub ini pernah saling berhadapan, terakhir bermain imbang dengan skor 1-1 pada laga 2 Desember 2021. Sebelumnya PSBS Biak Numfor menang dengan skor 2-0 melawan Persewar pada 27 Oktober 2021.
Sedangkan pada 18 September 2019 PSBS juga mengalahkan Persewar dengan skor tipis 1-0. Bahkan pada 19 Juli 2019 tim berjuluk Mutiara Bakau kalah dengan skor 1-3 atas PSBS Biak.
Tim Mutiara Bakau pernah menang pada 2 Agustus 2018 dengan skor 2-1 atas PSBS Biak.
Duel dua tim Saireri ini jelas sudah lama dan saling mengalahkan, apalagi bermain di Lapangan Cenderawasih yang sebenarnya juga banyak suporter dari kedua tim wilayah adat Saireri.
Pengamatan jubi.id saat Persewar Waropen melawan Persipal Palu pekan lalu di Stadion Mandala, jelas terlihat bahwa peran lini tengah Persewar belum kelihatan jelas dalam menyuplai bola ke lini depan. Mereka lebih banyak mengandalkan kedua wing kiri maupun kanan. Tapi tampaknya dalam pertandingan melawan tim asuhan Bambang Nurdiansyah, serangan lebih banyak dari sisi kanan pertahanan Palu.
Striker jangkung Persewar Mamadou Bary mendapat empat peluang emas yang ditepis penjaga gawang Persipal Palu. Padahal striker Persewar ini memiliki kemampuan heading maupun tendangan cukup terarah dan keras.
Persewar harus bermain sesuai dengan arahan pelatih Ivakdalam. Jika masih tetap bermain sama seperti saat menjamu Persipal Palu dengan skor imbang 1-1, mereka akan sangat sulit menembus tembok tim Napi Bongkar.
Apalagi kalau variasi serangan tim Persewar hanya mengandalkan kedua wing tanpa pengatur serangan dari lini tengah. Kelihatannya agak sulit menembus tembok Napi Bonkar dan lawan mudah terbaca serangan Mutiara Bakau.
Terutama dengan menjaga ketat Mamadou dan tidak memberikan peluang, terkecuali lini depan dan tengah Persewar bermain cepat serta menembus pertahanan Napi Bongkar dari lini tengah. (*)