Jakarta, Jubi – Pemerintah Indonesia menjajaki kerja sama sektor kelautan dan perikanan antara dengan Tunisia. Hal itu terungkap saat Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi melakukan kunjungan kerjanya ke pulau Kerkennah, Sfax, Tunisia, Minggu (4/9/2022).
Kunjungan Zuhairi itu dilakukan atas undangan dari pengusaha dan organisasi masyarakat sipil Tunisia yang bekerja di bidang kelautan dan perikanan, menurut keterangan KBRI Tunis yang diterima pada Senin (5/9/2022).
“Saya melihat langsung dan berjumpa para nelayan di Pulau Kerkennah, Sfax, Tunisia, untuk melihat budidaya dan industri sektor kelautan dan perikanan. Yang menarik perhatian saya, para nelayan di Tunisia sangat memperhatikan dimensi ekosistem perikanan dan ramah lingkungan,” kata Zuhairi.
Tunisia dikenal sebagai salah satu negara pengekspor ikan ke Eropa dan Asia, menurut KBRI Tunis.
Untuk itu, Zuhairi menjajaki kemungkinan kerja sama sektor kelautan dan perikanan dengan Tunisia.
Dia juga menyoroti pentingnya partisipasi perempuan yang sangat besar dalam sektor kelautan dan perikanan Tunisia.
“Saya berjumpa perempuan turut serta dalam melaut, sehingga dapat menjaga keberlangsungan tradisi dan ekosistem perikanan. Peran serta seluruh masyarakat sangat penting dalam pengembangan sektor kelautan,” ujarnya.
Zuhairi juga bertemu dengan Wali Kota Kerkennah Monsyif al-Faqir dan berkunjung ke pabrik ekspor rajungan atau kepiting laut yang terletak di pinggir pelabuhan di pulau itu.
“Kami berbincang perihal kemungkinan kerja sama Indonesia-Tunisia dalam kajian kepulauan, kelautan dan perikanan. Saya sangat terkesima dengan kajian kepulauan dalam rangka merawat sejarah dan tradisi,” katanya.
“Saya juga melihat langsung ekspor kepiting laut ke Korea Selatan, Vietnam, dan Thailand. Maknanya, sektor perikanan sudah disiapkan sektor industrinya. Hal ini dapat menjadi pelajaran bagaimana perikanan juga langsung bisa diekspor,” lanjut Zuhairi.
Dia menambahkan bahwa Indonesia bisa belajar dari cara Tunisia dalam mengelola sektor kelautan dan perikanan, dan sebaliknya Indonesia juga bisa berbagi pengalamannya kepada Tunisia. (*)