Jayapura, Jubi – Kesadaran warga untuk tidak sembarang membuang sampah tampaknya masih menjadi masalah di Kota Jayapura. Seperti di sepanjang Kali Acai, tumpukan sampah kerap menjadi pemandangan setiap hari, apalagi sehabis hujan.
Rata-rata sampah didominasi botol pelastik bekas minuman ringan dan sampah lain yang sulit terurai di dalam air. Akibatnya, volume air di Kali Acai naik.
Maulana, salah satu warga Kota Jayapura yang tinggal di sekitar Kali Acai mengaku masih banyak oknum di lingkungannya yang kerap buang sampah ke kali yang akan bermuara ke Teluk Youtefa itu.
Namun, ia menjelaskan tak semua sampah yang berada di Kali Acai ini berasal dari warga setempat.
Maulana mengatakan, selain mengganggu pemandangan, penumpukan sampah itu juga menimbulkan bau yang tidak sedap.
“Kalau habis hujan, kali ini pasti penuh sampah. Sampah warga di sekitar sini tapi juga sampah kiriman artinya orang yang tidak tinggal disini juga buang sampah ke kali jadi numpuk disini,” kata Maulana saat ditemui Jubi, akhir pekan lalu.
Pada malam sehari sebelumnya, Kamis (14/9/2023), hujan mengguyur wilayah Abepura dan sekitarnya dengan intensitas sedang hingga tinggi, selama lebih dari dua jam. Keesokan pagi, pada Jumat (15/9/2023), penumpukan sampah di Kali Acai menjadi pemandangan warga yang melintas.
Kata Maulana, kondisi tersebut sudah lama terjadi. Persoalan sampah di Kali Acai seperti jauh dari kata selesai.
“Setiap hujan pasti begini,” katanya.
Maulana bilang, penanganan masalah sampah bukan saja tanggung jawab pemerintah, tapi semua warga. Ia berharap, setiap warga ikut bertanggung jawab dengan tidak membuang sampah sembarangan demi kenyamanan bersama dengan memanfaatkan bank sampah di sejumlah titik di jalan pinggiran Kali Acai.
“Semoga [persoalan sampah ini] menjadi renungan buat kita semua, terhadap buruknya membuang sampah ke kali,” harapnya.
Seperti Maulana, Agus, salah satu petugas kebersihan, juga berharap agar kesadaran warga meningkat dalam hal mengelola sampah.
“Kalau tak dibersihkan setiap hari, lama-lama jadi banyak dan menimbulkan bau tak sedap,” katanya.
“Saya menghimbau kepada warga agar tak lagi membuang sampah di kali, atau di sembarangan tempat. Sebab bila hujan, semua sampah ini akan terbawa air yang akhirnya bermuara ke dalam kali dan terus ke Teluk Youtefa,” ujarnya.
Setiap hari, Agus bersama rekan-rekannya, mulai mengangkut sampah-sampah yang menumpuk di Kali Acai pukul 6 pagi hingga 12 siang. Ia mengatakan, volume sampah selalu meningkat dua kali lipat setiap kali musim hujan. (*)