Sentani, Jubi – Antusiasme warga Kota Sentani, Kabupaten Jayapura minim pada fenomena gerhana matahari hibrida yang berlangsung Kamis (20/4/2023). Sebagian besar masyarakat terlihat sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing tanpa mempersiapkan diri untuk mengamati proses terjadinya gerhana matahari.
Salah satu warga masyarakat di Makhendang, Kelurahan Hinekombe, Distrik Sentani, Sulaiman mengaku, tidak mengetahui informasi akan terjadinya gerhana matahari pada saat ini.
“Dua atau tiga hari lalu saya sempat mendengar informasi melalui televisi, hanya saja tidak jelas kapan terjadinya gerhana matahari,” ujar Sulaiman.
Hal senada juga disampaikan, Baharuddin, karyawan salah satu bengkel di jalan Pasar Lama. “Info yang kami dengar, gerhana hanya akan terjadi di Pulau Biak,” katanya.
Kendati demikian, sebagian dari masyarakat ada yang mengetahui proses terjadinya gerhana di Kota Sentani dan mengabadikan momen penting tersebut dengan menggunakan telepon genggam dan kamera digital lainnya di perbukitan Kampung Hele Yo di pesisir Danau Sentani.
“Hampir sebagian besar warga di kota sentani tidak mengetahui adanya gerhana. Dua hingga tiga hari yang lalu kami telah mendapat informasi gerhana di media sosial, dan perbukitan Hele Yo ini kami pilih untuk mengabadikan proses gerhana matahari,” ujar Savo Onca salah satu Fotographer yang turut mengabadikan terjadinya gerhana matahari dengan kamera digitalnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Jayapura, Herlambang menjelaskan bahwa gerhana matahari sebagian pada saat ini, prosesnya sangat jelas. Ada lima tahapan yang kami amati sejak pukul 12.48 WP.
“Pada awalnya memang terkendala dengan ketebalan awan, mataharinya belum nampak. Pada pukul 13.15, mulai terlihat dengan cincin pelangi yang besar namun kondisi matahari hanya sebagian seperti bulan sabit. Hingga pada pukul 14.35 pada tahap kelima bentuknya masih sangat jelas dan berlangsung kurang lebih dua setengah jam. Pilihan tempat di kampung hele yo ini 3 karena agak tinggi dan tidak banyak halangan seperti bangunan dan pepohonan,” jelasnya.(*)