Jayapura, Jubi – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas III Maritim Dok II Jayapura menggelar kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Tahun 2024 pada Selasa (20/8/2024), di aula kantor Distrik Sarmi, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.
Dengan mengusung tema “Dengan SLCN, Wujudkan Nelayan Hebat, Selamat, dan Sejahtera“, SLCN diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para nelayan dan instansi terkait, terhadap pemanfaatan informasi cuaca.
Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN), merupakan kegiatan yang diselenggarakan dengan konsep sekolah lapang, untuk memberikan informasi dalam pemanfaatan produk informasi cuaca dan iklim laut BMKG. Kegiatan SLCN dilaksanakan dalam beberapa tahapan, dengan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, dan materi yang disesuaikan dengan peserta.
Untuk pelaksanaan kegiatan tahun ini, peserta ditujukan kepada nelayan, yang membutuhkan informasi pendukung, untuk menunjang kegiatan di lapangan.
Kegiatan itu dibuka oleh Penjabat Bupati Sarmi, Ir. Iman Djuniawal, dihadiri Forkompinda Kabupaten Sarmi, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, dan Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo hadir secara virtual.
“Dengan memahami ramalan cuaca, para nelayan dapat lebih siap menghadapi perubahan cuaca yang tiba-tiba, sehingga mampu mengurangi risiko kecelakaan di laut, dan meningkatkan hasil tangkapan mereka,” kata Penjabat Bupati Sarmi, Iman Djuniawal, dalam sambutan, seperti dikutip dari siaran pers kepada Jubi di Jayapura, Papua, Kamis (22/8/2024).
Peserta diberi pemaparan mengenai teknik membaca informasi cuaca, seperti prakiraan cuaca harian, gelombang laut, dan angin. Selain itu, antusiasme peserta terlihat dalam sesi praktik langsung, yang meliputi penggunaan aplikasi cuaca yang dapat diakses lewat smartphone. Hal ini diharapkan dapat mempermudah nelayan untuk mengawasi kondisi laut sebelum melaut.
Kegiatan ini juga menjadi ajang diskusi antara nelayan dan para ahli meteorologi. Para nelayan bisa langsung bertanya dan berbagi pengalaman seputar dampak kondisi cuaca, terhadap hasil tangkap mereka.
Kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini diharapkan tidak hanya menjadi informasi teknis, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya mitigasi risiko bencana yang dapat ditimbulkan oleh perubahan cuaca yang ekstrem. Melalui pendidikan dan informasi yang tepat, Stasiun Meteorologi Dok 2 Jayapura berkomitmen untuk terus mendukung nelayan di Kabupaten Sarmi dalam meningkatkan keselamatan dan produktivitas mereka di laut.
“Di Sekolah Lapang Cuaca Nelayan tahun 2024 ini, kami, nelayan Kabupaten Sarmi, mendapatkan banyak pengetahuan berharga tentang cuaca, dan dampaknya terhadap aktivitas melaut,” kata seorang nelayan lokal.
Dia mengakui bahwa nelayan belajar cara membaca produk produk prakiraan BMKG dan pengenalan aplikasi infoBMKG yang sangat membantu dalam merencanakan waktu melaut.
“Sebelumnya, kami hanya mengandalkan insting dan melihat langit. Dengan pengetahuan baru ini, kami merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan laut,” kata nelayan itu lagi.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan wawasan tentang cuaca dan iklim dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di daerah ini. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!