Jayapura, Jubi – Pengurus Komite Nasional Papua Barat atau KNPB Wilayah Pegunungan Bintang telah mengelar Konferensi III pada 19 – 21 Februari 2024. Konferensi yang digelar di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan itu telah memilih Zeth Enn sebagai Ketua Umum KNPB Pegunungan Bintang yang baru.
Juru Bicara Badan Pengurus KNPB Wilayah Pegunungan Bintang, Ilarius Kakyarmabin mengatakan Konferensi III KNPB Pegunungan Bintang dilakukan untuk mendorong restrukturisasi dan reorganisasi sesuai prinsip dan aturan umum KNPB. Konferensi itu juga sesuai keputusan Rapat Pimpinan Nasional KNPB Pusat maupun saran Dewan Komite Pusat KNPB.
“Hasil Rapat Pimpinan Nasional memutuskan beberapa wilayah perlu dilakukan konferensi wilayah untuk membenahi pengurus KNPB wilayah, termasuk wilayah Pegunungan Bintang,” katanya.
Kakyarmabin mengatakan KNPB Wilayah Pegunungan Bintang memiliki wilayah kerja yang luas, dengan 33 sektor, sub sektor, dan basis Ketengban dan maupun Ngalum.
“Pengurus baru yang dipilih dalam konferensi akan menjalankan roda organisasi sebagai alat perjuangan pembebasan bangsa Papua. Kepengurusan [yang] baru dipilih dalam konferensi, Ketua Umum Zeth Enn, Ketua 1 Jubinus Kalakmabin, Juru Bicara Ilarius Kakyamabin,” ujarnya.
Juru Bicara Nasional KNPB, Ones Suhuniap menyatakan KNPB sebagai organisasi dan media rakyat terus memediasi aspirasi rakyat Papua menuntut Hak Penentuan Nasib Sendiri melalui mekanisme referendum. “Organisasi adalah alat perjuangan harus dipelihara, dirawat, dan dijaga, karena dalam sebuah perjuangan bangsa organisasi sangat penting. Organisasi itu alat perjuangan, bagian dari embrio Negara yang harus kita rawat,” kata Suhuniap.
Ketua Umum KNPB Wilayah Pegunungan Bintang terpilih, Zeth Enn mengajak rakyat Papua di Pegunungan Bintang, khususnya Suku Besar Ngalum dan Ketengban, bersatu melawan kolonial Indonesia yang menindas bangsa Papua. “Kami akan melanjutkan mandat dari rakyat bersama pengurus baru yang terpilih,” kata Enn dalam keterangan pers tertulisnya.
Zeth Enn mengatakan, orang Ngalum, Ketengban, dan semua suku yang ada di Tanah Papua adalah satu ras Melanesia dan bangsa Papua yang tidak boleh terpecah belah. “Kami harus menyatukan ide, gagasan, pikiran, konsep dalam organisasi KNPB, dan kami melawan kolonialisme Indonesia di atas tanah warisan moyang kami. Kita harus bersatu sepaham untuk membebaskan bangsa kita ini,” katanya. (*)