Jayapura, Jubi – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dari Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XXXV Bintang Timur, Pegunungan Bintang, dilaporkan telah membakar bangunan SMP dan SMA Negeri Okbab serta perumahan guru di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, pada Sabtu (13/7/2024).
Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, mengonfirmasi bahwa markas pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur, Brigjen Ananias Ati Mimin, beserta pasukannya. Mereka menyampaikan informasi ini pada Minggu (14/7/2024) bahwa seluruh bangunan SMP, SMA, dan perumahan para guru di Kampung Borban, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, telah dibakar di hari Sabtu, 13 Juli 2024.
“TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur telah mengumumkan kepada Presiden Indonesia sejak 5 Desember 2021 bahwa mereka akan membakar seluruh bangunan sekolah di wilayah operasi kami,” kata Sambom.
Sebby Sambom menyatakan bahwa pendidikan versi Indonesia di tanah Papua merusak nilai budaya, sejarah, dan ideologi bangsa Papua yang berjuang untuk merdeka dari Indonesia. Menurutnya, para siswa dipaksa menghafal Undang-Undang Dasar Republik Indonesia dan pahlawan Indonesia, yang dianggapnya sebagai upaya pembodohan bagi generasi muda Papua.
“Sudah saatnya sekolah dibakar, gedung-gedung pemerintah dibakar. Ini waktunya orang Papua berpikir untuk berjuang demi kemerdekaan Papua. Nanti setelah merdeka, kita bangun sekolah-sekolah, rumah sakit, dan gedung pemerintah Papua Barat yang lebih baik,” ujarnya.

Sambom juga mengimbau seluruh pelajar dan mahasiswa yang berada di seluruh Indonesia untuk pulang ke Papua dan berjuang demi kemerdekaan Papua. Ia menambahkan bahwa setelah merdeka, seluruh pelajar dan mahasiswa akan dikirim ke luar negeri untuk menempuh pendidikan yang lebih baik dengan menggunakan dana negara Papua sendiri.
Sementara itu, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengonfirmasi bahwa Kelompok Bersenjata kembali berulah dengan membakar gedung sekolah dan kantor SD di Kampung Borban, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Jumat (12/7/2024).
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Tindakan ini tidak hanya merugikan anak-anak dan para guru, tetapi juga merusak masa depan generasi muda kita,” katanya.
Brigjen Pol. Faizal menegaskan bahwa pembakaran sekolah ini merupakan kejahatan luar biasa yang harus ditindak tegas. Aparat keamanan akan terus melakukan upaya maksimal untuk menangkap dan menghukum para pelaku kejahatan ini.
Senanda dengan pernyataan itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno juga mengecam keras tindakan Kelompok Bersenjata tersebut. Ia menyatakan bahwa tindakan pembakaran sekolah oleh KKB sangat tidak berperikemanusiaan dan tidak dapat ditoleransi.
“Kami akan memperketat pengamanan di wilayah-wilayah rawan konflik dan berusaha memberikan rasa aman kepada masyarakat. Kami tidak akan membiarkan tindakan keji seperti ini menghancurkan semangat belajar anak-anak Papua,” ujarnya.
Aksi pembakaran sekolah oleh TPNPB ini menambah daftar panjang kekerasan yang dilakukan kelompok tersebut, yang terus meresahkan masyarakat dan mengganggu stabilitas keamanan di Papua. Pemerintah dan aparat keamanan terus berupaya untuk mengatasi gangguan keamanan ini dan memulihkan kondisi di wilayah yang terdampak agar masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan tenang.
“Masyarakat diharapkan tetap waspada dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib,” kata Kombes Bayu Suseno.
Satu di antara warga Distrik Okbab yang menyaksikan peristiwa tersebut di Kampung Borban melaporkan bahwa kebakaran gedung SMP dan SMA Negeri Okbab serta perumahan guru itu diduga dilakukan oleh kelompok TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur pada pukul 10.15 pagi waktu Papua. Peristiwa ini mengakibatkan tujuh kelas SMP, enam rumah guru, dan tiga ruang SMA Negeri Okbab terbakar habis.
“Benar adanya kebakaran bangunan SMP, SMA, dan perumahan guru terbakar habis. Di SMA Negeri 1 Okbab itu ada 3 ruang kelas belajar, kantor SMA Negeri Okbab, 4 gedung terbakar habis, buku mata pelajaran terbakar habis, serta berbagai dokumen penting lainnya,” kata warga tersebut saat dikonfirmasi Jubi. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!