Sentani, Jubi – Ketua Panitia Pemungutan Distrik atau PPD Distrik Kaureh Lince Wenda menyebutkan sebanyak 36 Tempat Pemungutan Suara atau TPS rawan tersebar di lima kampung. TPS rawan itu yaitu 30 TPS di Kampung Lapua, dua TPS di kampung Sebum, dua TPS di Kampung Siskotek, satu TPS di Kampung Yadau, dan satu TPS di Kampung Umbron, dari total 8.912 Daftar Pemilih Tetap atau DPT di keseluruhan Distrik Kaureh.
Hal itu dikatakan Ketua PPD Distrik Kaureh kepada Jubi, Minggu (11/2/2024), saat mengontrol pengangkutan kotak suara ke truk di Gedung Puspenka, Gudang KPU Kabupaten Jayapura, Jalan Hawai-Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Menurut penjelasan Ketua PPD, pada pemilu sebelumnya, khusus di Kampung Lapua pernah terjadi konflik. Ada oknum yang membawa lari kotak suara sehingga terjadi keributan antar warga soal suara. Kampung Lapua itu berada di wilayah perusahaan kelapa sawit sehingga berbagai suku di Papua maupun dari luar Papua ada di situ.
“Rawan terjadi konflik pada pemilu ini, mungkin di kampung Lapua saja karena di situ TPS terbanyak. Karena di situ wilayah perusahaan kelapa sawit sehingga yang tinggal di situ dari berbagai suku yang ada di Papua. Tapi harapannya untuk pemilu tidak terjadi seperti [yang lalu] bawa lari suara, keributan dan lain-lain,” kata Lince Wenda.
Lince mengatakan selain rawan konflik, adapula dua kampung yang medannya agak sulit diakses karena jauh, jangkauan internet dan telepon seluler pun belum ada.
“Akses medan yang sulit itu [ada] dua kampung itu Yadau sama Sebum, nanti kami akan pikul kotak suara dengan menempuh jarak kisaran 7 km ke masing-masing TPS itu,” ujarnya.
Wenda berharap ada kerjasama dengan Panwaslu dan aparat keamanan untuk menjaga bersama supaya tidak terjadi insiden seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Panwas Distrik Kaureh Abdul Hasan Sili membenarkan soal kondisi jarak dan jaringan internet yang sulit di kampung-kampung tersebut. Ia berharap partisipasi masyarakat dan dan aparat keamanan dapat bersama – sama memcegah hal-hal yang tidak diinginkan.
” Hal-hal yang tidak diinginkan itu terjadi pada saat hari H-nya pemilu. Kami minta dukung dari aparat keamanan dan masyarakat untuk kawal dan awasi pemilu dengan baik,” katanya.
Polres Jayapura menurunkan sebanyak 38 personil kepolisian aparat keamanan yang ikut bersama mengawal logistik pemilu dari Gudang KPU Kabupaten Jayapura menuju ke Distrik Kaureh. Personil aparat keamanan tersebut akan menjaga keamanan dan ketertiban di 36 TPS dari lima Kampung Distrik Kaureh hingga pemilu 2024 selesai. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!