Jayapura, Jubi – Perdana Menteri atau PM Papua Nugini James Marape melakukan kunjungan kerja atau kunker ke Indonesia dan Jepang selama lima hari, yakni sejak Senin (15/7/2024) sampai dengan Jumat (19/7/2024). Selama PM James Marape di luar negeri, menurut thenational.com.pg yang dikutip Jubi pada Selasa (16/7/2024), Wakil PM John Rosso akan bertindak sebagai pengganti PM sampai pekan depan.
PM James Marape melakukan pertemuan tahunan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan juga presiden terpilih Prabowo Subiyanto. “Ini akan menjadi dialog ketiga setelah yang pertama di Jakarta pada 2022 dan yang kedua di Port Moresby 2023,” demikian dikutip Jubi dari thenational.com.pg.
James Marape menyampaikan keyakinannya bahwa kerja sama bilateral Indonesia dan Papua Nugini akan terus berlanjut pada pemerintahan Indonesia berikutnya, yang akan dipimpin oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Marape kepada Presiden Jokowi saat berkunjung ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (15/7/2024), dikutip Jubi dari ANTARA. Rombongan PM Marape dan delegasi tiba di Istana sekitar pukul 10.00 WIB.
“Saya yakin kerja keras yang telah dilakukan Presiden Jokowi akan terus berlanjut pada pemerintahan berikutnya, tidak hanya antarkementerian tetapi juga antara presiden terpilih dan seluruh jajarannya yang mulai menjabat tahun ini,” katanya.
Ia menegaskan komitmen pemerintahnya untuk membangun hubungan bilateral yang lebih kuat dengan Indonesia, khususnya di bidang perdagangan dan ekonomi.
Marape mengharapkan lebih banyak investasi dari Indonesia di ibu kota Papua Nugini, Port Moresby, dan juga menargetkan peningkatan ekspor ke Indonesia.
Ia menyampaikan akan menjadwalkan kunjungan lanjutan ke Indonesia, untuk bertemu dengan Prabowo. “Saya berharap dapat bertemu dengan presiden terpilih Indonesia,” katanya.
Kedua negara menyepakati empat nota kesepahaman dalam pertemuan Marape dengan Jokowi. Perjanjian pertama mengatur mekanisme transportasi angkutan umum dari Jayapura ke Vanimo, sedangkan perjanjian kedua mengatur penyeberangan barang yang dilakukan penumpang angkutan umum di perbatasan Jayapura dan Vanimo.
Perjanjian ketiga meliputi kerja sama di bidang kesehatan, sebagai perpanjangan perjanjian kerja sama tahun 2018 yang berakhir pada tahun 2022. Hal ini mengatur kesehatan masyarakat di perbatasan kedua negara.
Terakhir, perjanjian di bidang pendidikan ditandatangani sebagai payung hukum untuk berbagai kerja sama di bidang pendidikan, termasuk pelatihan dan peningkatan kapasitas tenaga pengajar serta beasiswa bagi mahasiswa.
Presiden Jokowi menunjuk PT PLN (Persero) untuk secara resmi memasok jaringan listrik di wilayah perbatasan Wutung, Papua Nugini, guna mendukung aktivitas masyarakat setempat.
“Terkait dengan pembangunan jaringan listrik oleh PLN di perbatasan Skouw-Wutung, saya sampaikan bahwa kerja sama ini sudah dimulai hari ini dan listrik sudah mengalir di Wutung pada hari Senin ini,” katanya dalam keterangan pers bersama PM Marape.
PM Marape juga mengapresiasi pemerintah Indonesia atas penyediaan daya listrik bagi perbatasan Wutung, PNG. “Saya berharap ke depannya kita dapat memanfaatkan daya listrik dari Jayapura dari berbagai potensi hidro di PNG dan potensi panas bumi,” katanya.
Ia juga berharap pemanfaatan energi listrik yang ramah lingkungan dari potensi pembangkit hidro di Papua Nugini, dapat mewujudkan kegiatan ekonomi di Indonesia yang bersumber dari energi bersih.
PT PLN menggandeng perusahaan listrik Papua Nugini, PNG Power, untuk memasok listrik ke Wutung, desa di perbatasan Papua. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut kunjungan bilateral Jokowi ke Papua Nugini pada 5 Juli 2023 lalu.
Dengan memanfaatkan jaringan transmisi dan distribusi di wilayah Skouw, Jayapura, PLN memasok listrik tambahan untuk memenuhi kebutuhan di Wutung.
Pertemuan kedua pihak juga menghasilkan empat kesepakatan kerja sama di bidang perbatasan darat untuk angkutan penumpang dan barang, bidang kesehatan, dan bidang pendidikan untuk pelatihan dan peningkatan kapasitas tenaga pengajar, serta beasiswa bagi mahasiswa.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut mendampingi Presiden Jokowi menyambut PM Marape beserta rombongan.
Presiden Jokowi menyambut langsung kepala pemerintahan Papua Nugini di halaman Istana. Selanjutnya, kedua pemimpin saling memperkenalkan delegasi masing-masing. Presiden Jokowi kemudian mengajak PM Marape berfoto bersama dan menandatangani buku tamu kenegaraan di Ruang Teratai Istana Bogor, sebelum berbincang singkat di beranda istana.
Kedua pemimpin ini sebelumnya pernah bertemu dalam pertemuan trilateral yang melibatkan Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Ligamamada Rabuka, di sela-sela KTT APEC yang diselenggarakan di San Francisco, Amerika Serikat, pada 16 November tahun lalu. Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi menggarisbawahi komitmen kuat Indonesia untuk menjadikan kawasan Pasifik stabil, damai, dan sejahtera.
Sementara itu, kunjungan Marape hari ini menyusul kunjungan perdananya ke Indonesia pada Maret 2022 lalu. Pada kesempatan itu, PM Papua Nugini berpartisipasi dalam sesi penanaman pohon. Sebagai tanggapan, Presiden Jokowi memulai kunjungan balasan ke negara tetangga Indonesia di timur itu pada Juli 2023. (*)