Jayapura, Jubi – Koalisi Perdana Menteri Jeremiah Manele, Pemerintah untuk Persatuan dan Transformasi Nasional (GNUT), menyatakan keyakinannya dalam menghadapi Mosi Tidak Percaya yang dijadwalkan pada Senin, 16 Desember 2024. Mosi tersebut diajukan oleh Anggota Parlemen Honiara Tengah, Gordon Darcy Lilo, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Akuntansi Publik.
Dalam pernyataan resminya, GNUT menolak usulan mosi tersebut dan menilai hal itu sebagai tantangan yang tidak perlu terhadap stabilitas pemerintahan. Mereka menegaskan dukungan solid terhadap kepemimpinan Perdana Menteri Manele.
“Kami bersatu di belakang Perdana Menteri,” ujar GNUT dalam pernyataan tertulisnya yang dimuat Jubi. Dalam beberapa hari terakhir, anggota GNUT terlihat aktif berdiskusi untuk memperkuat komitmen mereka terhadap agenda kebijakan koalisi.
GNUT mengandalkan kekuatan jumlah anggotanya di Parlemen, yang memberikan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan dari pihak oposisi. Namun, oposisi berpendapat bahwa mosi tersebut beralasan, dengan mengangkat sejumlah kekhawatiran yang mereka nilai perlu dibahas dan diselesaikan melalui debat di Parlemen.
Hasil mosi tidak percaya ini dapat berdampak signifikan pada stabilitas pemerintahan dan iklim politik di Kepulauan Solomon. Upaya lobi politik dari kedua pihak dilaporkan terus berlangsung menjelang pemungutan suara, dengan tujuan mengkonsolidasikan dukungan dari para legislator.
Sementara itu, Parlemen juga tengah fokus membahas RUU Anggaran 2025 selama sesi Komite Pasokan. Namun, keberadaan mosi tidak percaya menciptakan ketidakpastian di tengah pembahasan rencana fiskal negara.
Jeremiah Manele terpilih sebagai Perdana Menteri Kepulauan Solomon pada 2 Mei 2024 dengan dukungan dari 31 legislator di Parlemen yang beranggotakan 50 orang. Pemerintahannya, yang dikenal sebagai GNUT, dibentuk dengan visi memupuk persatuan nasional dan melaksanakan reformasi transformatif.
Kantor Perdana Menteri dan Kabinet (OPMC) menyatakan bahwa meskipun ada tantangan mosi tidak percaya, pemerintah tetap fokus pada agenda legislatif dan prioritas strategis untuk pembangunan negara.
Dengan waktu yang semakin mendekati tanggal debat, semua mata kini tertuju pada kemampuan GNUT untuk mempertahankan mayoritasnya dan strategi yang akan dijalankan oleh oposisi selama proses berlangsung. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!