Jayapura, Jubi – Para pemilih Partai Persatuan Nasional (NUP) di Ambrym telah diyakinkan untuk tidak mendengarkan rumor bahwa anggota Parlemen (MP) mereka, Bruno Lengkone, akan dikosongkan kursi parlemennya karena ketidakhadirannya selama sidang parlemen.
Kepastian itu disampaikan Wakil Ketua Partai, Silas Bule.
“Saya ingin meyakinkan pemilih NUP di Ambrym untuk tidak panik dan mendengarkan rumor tersebut. Ini adalah rumor yang dibuat hanya untuk mengancam dia agar bergabung dengan pihak lain (pihak pemerintah),” ujarnya sebagaimana dilansir dailypost.vu yang dikutip Jubi pada Senin (4/9/2023)
Berdasarkan Tata Tertib Parlemen Vanuatu, seorang anggota parlemen dapat kehilangan kursinya dengan alasan bahwa mereka melewatkan tiga kali masa jabatan berturut-turut tanpa izin Ketua.
Anggota Parlemen Ambrym dan mantan Menteri Pendidikan berada di Korea karena alasan medis. Lengkone juga merupakan Presiden NUP.
Wakil Presiden NUP, Bule, mengatakan Ketua telah diberitahu tentang ketidakhadirannya.
Dia mengatakan mengosongkan kursi Lengkone tidak mungkin dilakukan karena tidak ada sidang parlemen selama tiga hari berturut-turut. Bule juga menegaskan kembali pendirian NUP dengan pihak oposisi di Parlemen Vanuatu.
Sebelumnya, Parlemen Vanuatu hendak melakukan mosi tidak percaya kepada pihak pemerintah. Mosi tidak percaya tersebut memperoleh 26 suara, dibandingkan dengan 23 suara yang menentang. Namun Ketua Parlemen Vanuatu memutuskan bahwa mosi tidak percaya tersebut gagal memenangkan mayoritas mutlak dari 27 suara untuk memecat seorang perdana menteri dari 52 kursi parlemen.
Satu kursi kosong dan satu anggota parlemen tidak menghadiri sidang karena sakit.
Hakim Mahkamah Agung Vanuatu, Edwin Goldsbrough, pada Jumat (24/8/2023) memutuskan bahwa mayoritas absolut di parlemen dengan 51 anggota adalah 26 orang. (*)