Jayapura, Jubi – Persipura Jayapura tak hanya gagal mencetak gol dan memetik tiga poin saat menjamu Persekat Tegal di laga perdana Grup D babak play-off degradasi Liga 2, tapi juga terlihat rapuh di lini pertahanan.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Minggu (7/1/2024), Persipura memang menguasai permainan. Tapi, beberapa kali ancaman berbahaya Persekat nyaris membungkam tuan rumah.
Skema menyerang dengan menerapkan garis pertahanan tinggi di hampir separuh lapangan yang diusung pelatih Ricardo Salampessy membuat Persipura bermain dominan. Namun, skema itu juga nyaris menjadi senjata makan tuan.
Bek asing Persipura asal Kirgistan, Azamat Baimatov beberapa kali tereksploitasi oleh serangan balik Persekat. Pemain yang berpostur 187 cm itu kalah lari oleh pemain depan Persekat. Baimatov terlihat keteteran.
Disinggung soal itu, Ricardo Salampessy mengaku tak punya opsi lain di lini pertahanan.
“Tidak banyak opsi yang saya miliki di lini pertahanan, itu sebabnya saya akan memaksimalkan pemain yang ada,” kata Salampessy usai pertandingan.
Ia pun mengaku tak akan selalu menggunakan skema tersebut, karena karakter tim lawan yang akan dihadapi berbeda-beda.
“Mungkin hari ini kita main di kandang, saya bermain dengan garis bertahan yang lebih tinggi, dan mungkin saya akan ada opsi lain saat kita bertanding di luar, mungkin saya harus lebih bijak lagi dalam mengadaptasi skema kita dengan menyesuaikan pada situasi,” katanya.
Dari sisi taktikal, Ricardo Salampessy mempertahankan Baimatov sebagai starter karena bisa diandalkan untuk meng-cover duel udara dan memanfaatkan bola-bola mati di area pertahanan lawan.
Beruntung, pada laga tersebut Persipura masih bisa mendapatkan satu poin setelah laga berakhir dengan skor imbang tanpa gol. (*)