Jayapura, Jubi – Laga persahabatan internasional antara tim sepak bola Papua Indonesia Selection menghadapi klub Papua Nugini, Hekari United FC di Stadion Lukas Enembe, tanggal 18-19 Agustus 2023 dikenakan tarif atau tiket masuk sebesar Rp100 ribu.
Ketua tim pertandingan, Elia Loupatty mengatakan laga persahabatan internasional itu dikenakan tiket masuk demi menjaga ketertiban dan biaya sewa serta kebersihan stadion.
“Pertandingan persahabatan ini dalam rangka merayakan HUT ke-78 RI. Tim sudah siap untuk bertanding. Pertandingan ini walaupun di bawah panitia HUT, tapi kami mematok harga tiket Rp100 ribu untuk ketertiban dan biaya gedung dan kebersihan, sehingga kami berharap bisa berjalan tertib,” kata Loupatty, Jumat (4/8/2023).
Laga persahabatan itu tak hanya digelar untuk memeriahkan HUT RI ke-78, tapi juga untuk memperkenalkan fasilitas olahraga olahraga berstandar internasional kepada negara tetangga dan juga menjadi ajang keakraban antar dua negara.
“Semoga ini menjadi kebangkitan olahraga lagi di Tanah Papua. Karena itu kepada khalayak ramai mari kita berbondong-bondong menyaksikan pertandingan ini pada tanggal 18-19 Agustus di Stadion Utama Lukas Enembe, dengan harapan jadi lambang persatuan dan kemeriahan HUT RI,” ujar Loupatty.
Laga persahabatan internasional antara Papua Indonesia Selection menghadapi Hekari United FC akan mencatatkan sejarah baru bagi dunia olahraga Papua, di mana untuk pertama kalinya juara Piala champions Oceania asal Papua Nugini akan merumput di stadion megah Lukas Enembe di Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun berharap pertandingan persahabatan tersebut bisa disaksikan oleh seluruh pecinta sepak bola di Tanah Papua. Ia juga berpesan agar kedua tim bisa bertanding secara fair dan tetap menjaga sportivitas.
“Kita berharap nanti pertandingan itu ramai, karena masyarakat juga sedang haus pertandingan, kapan lagi kita bisa nonton Persipura, oleh karena itu kita beri dukungan penuh untuk panitia agar pertandingan ini bisa berjalan baik dan fair dan membuat dunia melihat bahwa kita juga bisa menyelenggarakan iven internasional sepak bola,” ujar Rumasukun. (*)