Jayapura, Jubi – Data dari Kementerian Agama Kota Jayapura, ada 6.000 warga yang sedang mengantre untuk berangkat menunaikan ibadah haji ke Mekkah Arab Saudi.
“Usia 40-50 tahun ke atas. Setiap bulan warga yang mendaftar haji ada 10-20 orang,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura, Abdul Hafid Jusuf, di Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua, Selasa (3/1/2023).
Panjangnya daftar tunggu tidak mengurangi antusias warga Kota Jayapura untuk berhaji, meski dengan periode menunggu selama 23 tahun.
“Kalau mau daftar [haji] sekarang, maka berangkatnya 23 tahun kemudian, karena menggunakan sistem komputerisasi haji terpadu atau Siskohat. Dengan demikian, mereka akan berangkat haji pada 2041,” ujarnya.
Dibutuhkan kesabaran untuk menunggu waktu agar bisa menunaikan ibadah rukun Islam yang kelima ini.
“Yang masuk dalam daftar tunggu ini, sebagian besar belum melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji atau BPIH. Masyarakat sangat antusias mendaftar haji,” ujarnya.
Ada dua faktor yang membuat antrean calon jemaah haji semakin panjang, yaitu meningkatnya kesadaran warga untuk menunaikan ibadah haji dan meningkatnya kesejahteraan ekonomi warga.
“Panggilan haji dan daftar tunggu yang semakin panjang membuat ibadah haji membutuhkan kesabaran hingga waktunya tiba,” ujarnya.
Selama masa menunggu berangkat haji, Abdul Jusuf berharap agat dimanfaatkan untuk introspeksi dan menambah pengetahuan tentang tata cara melaksanakan haji agar ibadah haji yang dilaksanakan sempurna dan diterima Allah. (*)