Jayapura, Jubi- Bagi suku Mairasi dari Kabupaten Teluk Wondama maupun yang tinggal di Kabupaten Kaimana, nilai kebersamaan sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Ada pesan leluhur, kalau ada orang Mairasi yang menangis harus menangis bersama. Begitupula kalau ada yang tertawa, harus sama tertawa.
Hal ini dikatakan Denny Youmaki, Direktur Yayasan Lingkungan Hidup Papua (YALI) Papua saat menyertai warga Suku Mairasi dalam Konggres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke VI kepada Jubi.id Sabtu (29/10/2022).
“ Itulah prinsip hidup mereka, semua harus merasakan secara bersama karena nilai-nilai kemanusian yang tinggi,”katanya seraya menambahkan Suku Mairasi yang mengikuti KMAN ke VI sebanyak 92 orang termasuk orang tua, pemuda dan anak anak.
Dia menambahkan memang Suku Mairasi juga ada yang tinggal di Kabupaten Kaimana .Tetapi mereka yang ikut KMAN ke VI ini berasal dari Wasior, Kabupaten Teluk Wondama Papua Barat.
Hal senada juga dikatakan Mananwir Yan Piet Yarangga. Suku Mairasi ini masih tetap menjaga keaslian dalam kehidupan sehari-hari mereka . Kepala Suku Mairasi Yakobus Yapata mengatakan, bahan pakaian mereka terbuat dari kulit kayu yang halus dan lembut sehingga terasa nyaman kalau dipakai.
Kaum perempuan Suku Mairasi saat dijumpai Jubi.id di Kampung Ayapo saat serasehan, Selasa (25/10/2022) mereka membawa air dalam bambu. Air itu akan digunakan untuk mencuci tangan maupun diminum. “Ini sudah tradisi sejak dulu selalu membawa air dalam bambu,”kata mama sebagaimana juga dikatakan Denny Youmaki saat berjumpa dengan mama- mama dari Suku Mairasi.
Suku Mairasi menurut beberapa literatur menyebutkan merupakan kelompok suku yang berdiam di wilayah Kabupaten Kaimana di Teluk Arguni dan Wasior Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.
Lloyd Peckham ahli bahasa yang pernah menulis bahasa etnis Mairasi (1985) mengatakan, untuk mengenal orang Mairasi bisa lewat cerita rakyat mereka yaitu cerita Urere, cerita Burung Garuda, Cerita Kapal dan Cerita Pantai.
Walau demikian Peckham lebih banyak bekerja sama dengan Summer Institute Language (SIL) menerjemahkan bahasa suku Mairasi ke dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Peckham menulis dalam judul English – Indonesian – Mairasi Dictionary Lloyd Peckham © SIL International. Disebutkan, dokumen ini merupakan bagian dari Arsip Bahasa dan Budaya Internasional SIL.(*)