Tokyo, Jubi – Ribuan Muslim melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Indonesia di Tokyo, Jepang, pada Minggu (10/7/2022). Berdasarkan pantauan Antara, sejak pagi jamaah berduyun-duyun menuju lokasi masjid yang berada di Meguro, Tokyo.
Tidak hanya warga negara Indonesia (WNI), Muslim dari berbagai negara pun turut melaksanakan shalat di Masjid Indonesia Tokyo (MIT).
Penanggung jawab Idul Adha Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang Muhammad Alif saat ditemui di Tokyo, Sabtu (9/7), mengatakan pelaksanaan ibadah shalat Idul Adha dibagi menjadi dua gelombang bagi masyarakat umum.
Gelombang pertama dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat dan gelombang kedua dimulai pada pukul 08.00 waktu setempat. Sementara itu, gelombang nol dikhususkan untuk para pejabat KedutaanBesar Republik Indonesia (KBRI) dan duta besar negara-negara sahabat.
“Karena keterbatasan ruangan, kita adakan dua gelombang,” katanya.
Masjid tersebut dapat menampung hingga 800 orang dan apabila digabungkan dengan Balai Indonesia bisa mencapai 1.600 orang.
“Untuk gelombang kedua, kuotanya sudah penuh. Sementara untuk gelombang pertama yang mendaftar sekitar 550 orang,” katanya.
Alif mengatakan jumlah jamaah dibatasi mengingat adanya kenaikan jumlah kasus COVID-19.
Khutbah shalat Idul Adha yang dibawakan oleh Ust. Wais Alkindi, yakni bertema menjadi Muslim terbaik.
Selain pelaksanaan shalat Idul Adha, Masjid Indonesia Tokyo juga menyelenggarakan Tabligh Akbar Idul Adha 1443 H dengan tema “Idul Adha: Berbagi dan Menginspirasi” yang dibawakan oleh Ust. Lukmanul Hakim.
Kegiatan lainnya juga digelar, yakni Ied Ceria yang diperuntukkan bagi anak- anak untuk berkumpul dan bergabung dalam permainan.
Namun, bazar, yang dulu kerap mewarnai rangkaian penyelenggaraan shalat Idul Adha, kali ini dibatalkan karena adanya pengetatan protokol kesehatan.
Sejumlah kegiatan tersebut dilaksanakan oleh KMII Jepang atas dukungan dan kerja sama dengan KBRI Tokyo.
MIT terletak di kompleks Sekolah Republik Indonesia Tokyo, yang merupakan wilayah Indonesia dan menjadi tanggung jawab KBRI Tokyo.
Dubes Heri Akhmadi
Sementara itu Duta Besar Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Indonesia Tokyo, pada Minggu.
“Ini adalah acara kedua kita melangsungkan shalat Ied secara langsung setelah Lebaran kemarin,” kata Dubes Heri saat ditemui usai shalat Idul Adha di Masjid Indonesia Tokyo, Tokyo, Minggu.
Ia mengatakan kedua shalat Ied tersebut, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Tadi pagi juga ada petugas keamanan mengecek apakah prosedur protokol kesehatan di sini sudah dilakukan secara ketat,” katanya.
Dia mengatakan shalat Ied secara langsung terakhir dilaksanakan pada 2018 sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
Pelaksanaan ibadah shalat Idul Adha di MIT dibagi menjadi dua gelombang bagi masyarakat umum.
Gelombang pertama dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat dan gelombang kedua dimulai pada pukul 08.00 waktu setempat. Sementara itu, gelombang nol pada pukul 06.00 dikhususkan untuk para pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan duta besar negara-negara sahabat.
Masjid tersebut dapat menampung hingga 800 orang dan apabila digabungkan dengan Balai Indonesia bisa mencapai 1.600 orang.
Dubes Heri menyebutkan bahwa pada Minggu jamaah mencapai 1.800 orang dan di antaranya terdapat warga negara lain selain WNI.
Dia mengatakan jumlah jamaah dibatasi mengingat adanya kenaikan jumlah kasus COVID-19 karena sebelumnya bisa sampai empat gelombang.
Khutbah shalat Idul Adha dibawakan oleh Ust. Wais Alkindi, yang membawa tema menjadi Muslim terbaik.
Selain pelaksanaan shalat Idul Adha, Masjid Indonesia Tokyo juga antara lain menyelenggarakan Tabligh Akbar Idul Adha 1443 H dengan tema “Idul Adha: Berbagi dan Menginspirasi”, yang dibawakan oleh Ust. Lukmanul Hakim. (*)
Discussion about this post