Jakarta, Jubi – Pabrikan otomotif Prancis, Renault menyegarkan city car Renault Zoe dengan menambah tiga tipe terbaru antara lain equilibre, evolution, iconic, untuk melengkapi varian sebelumnya yang telah terjual sebanyak 380 ribu unit dalam satu dekade terakhir hingga bulan Mei 2022, kata perusahaan dalam siaran pers diterima di Jakarta pada Sabtu (18/6/2022).
Untuk menyambut tingginya minat konsumen, Renault kemudian menyegarkan Zoe dengan tampilan eksterior baru dan kelir anyar yakni new Shadow Grey body color yang tersedia dalam tiga tipe baru antara lain equilibre, evolution, iconic.
Renault Zoe tipe equilibre hadir dengan fitur AEBS (advanced emergency braking system), pengisi daya listrik AC 22kW untuk pengisian energi 3 kali lebih cepat.
Tipe Equilibre juga dilengkapi fitur tanpa kunci, AC manual, kluster TFT 10 inci, layar multimedia 7 inci yang mampu mirroring dengan ponsel (Apple CarPlay dan Android Auto).
Renault Zoe tipe evolution hadir dengan fitur yang lebih canggih, meliputi traffic sign recognition system, lane departure warning dan lane keeping assist. Pabrikan juga menambah perangkat sensor parkir belakang dan AC otomatis, termasuk layar multimedia 7 inci dan sistem navigasi.
Sedangkan Renault Zoe tipe iconic mengusung tampilan eksterior yang berbeda, meliputi velg hitam 17 inci dengan aksen titanium, grill depan dan bingkai foglight berkelir emas, emblem ZOE pada lapisan jok yang terbuat dari bahan daur ulang.
Mobil versi termahal ini hadir dengan layar multimedia berukuran 9,3 inci dengan berbagai fitur navigasi.
Produksi Ferrari Didominasi Mobil Listrik dan Hibrida
Sementara itu produsen mobil sport mewah Italia, Ferrari, menguraikan strategi elektrifikasi yang menyerukan 40 persen kendaraan listrik penuh (full-electric) dan 40 persen model hibrida (hybrid) pada 2030.
CEO Benedetto Vigna, dikutip dari Associated Press pada Minggu (19/6/2022), mengkonfirmasi bahwa mobil listrik pertama akan disajikan pada tahun 2025, dengan pengiriman pertama pada tahun berikutnya.
Sekarang, hanya empat model Ferrari, atau 20 persen dari kisarannya, yang merupakan mobil hibrida. Model hibrida pertamanya adalah La Ferrari edisi terbatas yang diluncurkan pada 2013, memanfaatkan teknologi Formula 1.
Vigna, mantan pengusaha teknologi yang bergabung dengan Ferrari sebagai CEO sembilan bulan lalu, mengatakan strategi elektrifikasi “sangat relevan”.
“Tidak hanya diharuskan oleh peraturan emisi, tapi yang paling penting, kami percaya kami dapat menggunakan mesin listrik untuk meningkatkan kinerja mobil kami, seperti yang telah kami lakukan dengan Ferrari hybrid kami,” kata Vigna pada presentasi analis.
Saat Ferrari memperluas jangkauan modelnya, perusahaan mobil yang berbasis di kota Maranello, Italia Utara itu mengatakan akan mengungkap kendaraan utilitas Purosangue yang telah lama ditunggu-tunggu pada bulan September.
Menyandang nama Italia untuk “ras murni”, Purosangue akan mewakili tidak lebih dari 20 persen kendaraan yang diproduksi selama siklusnya.
Secara keseluruhan, Ferrari berencana meluncurkan 15 model baru dari tahun 2023 hingga 2026, termasuk supercar performa tinggi baru. (*)
Discussion about this post