Kairo, Jubi – Tercatat 11 tentara mesir tewas terdiri dari seorang perwira dan 10 tentara saat serangan milisi di pos pemeriksaan di semenanjung Sinai, Mesir pada Sabtu (7/5/2022) kemarin.
Juru bicara militer dan sumber keamanan dikutip Antara dari Reuters melaporkan serangan milisi di pos pemeriksaan tepatnya di stasiun pemompa air.
Insiden itu merupakan serangan paling mematikan dalam beberapa tahun belakangan di Sinai Utara, di mana pasukan keamanan Mesir memerangi kelompok yang berafiliasi dengan ISIS. “Serangan terjadi pada Sabtu pagi di jalan yang mengarah ke timur dari Terusan Suez ke Hasanah di Sinai Utara,” kata sumber keamanan.
Sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan itu mengungkapkan bahwa milisi menyerang dengan kendaraan yang dilengkapi bom dan menembakkan senjata berat yang dipasang di truk pikap, sebelum bala bantuan militer melawan mereka dan mengejarnya.
“Elemen teroris sedang dikejar dan dikepung di daerah terpencil di Sinai,” kata juru bicara Mesir Gharib Abdel Hafez lewat pernyataan.
Ia mengatakan, selain korban tewas, serangan itu juga menyebabkan lima orang lainnya terluka. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun sejak 2018 militer telah memperluas kendali atas daerah pesisir Sinai Utara antara Jalur Gaza di timur dan Terusan Suez di barat, sehingga memungkinkan sejumlah kegiatan sipil dan pengembangan infrastruktur aktif kembali.
Namun, serangan sporadis masih terjadi ketika para milisi mencari perlindungan di daerah gurun di selatan pantai dan menggunakan berbagai taktik seperti menembak dan memasang alat peledak. (*)
Discussion about this post