Sorong, Jubi – Matbat Inisiatif atau MI meluncurkan Modul Belajar Bahasa Matbat. Penerbitan modul tersebut untuk mendukung pelestarian Bahasa Matbat di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Mario Matinahoru dari MI mengatakan Modul Belajar Bahasa Matbat didesain dengan metode yang sederhana sehingga mudah dipahami generasi muda Matbat. Mereka akan mendistribusikan modul itu ke sejumlah sekolah dan komunitas belajar di wilayah Misool, Kepulauan Raja Ampat untuk mendukung pelestarian bahasa daerah asli Papua.
“Bahasa daerah merupakan bagian penting dari jati diri Orang Asli Papua [OAP]. Itu yang sering dilupakan karena dianggap tidak penting,” kata Matinahoru saat peluncuran modul di Sekretariat Yayasan Belajar Antar Rakyat (Belantara) Papua, Sabtu (16/11/2024).
Matinahoru berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Raja Ampat mendukung inisiatif mereka. Salah satu dukungan itu ialah dengan menjadikan pelajaran Bahasa Matbat sebagai salah satu kurikulum muatan lokal di sekolah setempat.
“Kami coba lakukan perlindungan terhadap bahasa daerah sehingga betul-betul menjadi sebuah identitas yang melekat pada setiap Orang Asli Papua. Kami sangat berharap Pemkab Raja Ampat [juga] memasukan [pengajaran] bahasa daerah pada kurikulum muatan lokal di seluruh sekolah agar tidak punah,” kata Matinahoru.
MI semula merupakan sebuah perkumpulan bagi pelajar dan mahasiswa Limalas Raya. Kegiatan utama mereka ialah menyebarluaskan informasi jadwal ibadah.
MI kemudian tergerak untuk melestarikan Bahasa Matbat karena khawatir dengan kelangsungan salah satu bahasa asli Papua tersebut. Sejak itu, mereka giat mengampanyekan pelestarian Bahasa Maybat agar tidak punah. Dengan dukungan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXIII, MI pun menerbitkan Modul Belajar Bahasa Matbat.
“Warisan nenek moyang itu tidak hanya sumber daya alam, melainkan juga adat, dan budaya. Adat dan budaya itu akan hilang apabila bahasa daerahnya juga hilang,” kata Matinahoru.
Billy, salah satu undangan saat peluncuran Modul Belajar Bahasa Matbat mengaku salut dengan kiprah MI tersebut. Modul yang mereka terbitkan memang mudah dipahaminya.
“Modul ini sederhana [dan mudah dipahami]. Saya, akhirnya bisa tahu sebutan mama, bapak, bahkan nama ikan dalam Bahasa Matbat,” ujar Billy. (*)