Wamena, Jubi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Senin (18/3/2024), meluncurkan perdana intervensi penurunan stunting yang dimulai dari Kampung Honailama, Distrik Wamena.
Penjabat (Pj) Bupati Jayawijaya Sumule Tumbo mengatakan peluncuran di Honailama dikarenakan kasus di Wamena terbesar, sehingga dimulai dari Pustu Honailama bagi seluruh distrik, untuk memastikan penanganan stunting.
“Sehingga ke depan lahir generasi muda yang tidak stunting, termasuk ibu hamil diprioritaskan diberikan kebutuhan gizi sesuai dengan berapa lama kandungan, serta diharapkan melahirkan bayi yang sehat,” katanya.
Pj Bupati juga mengajak seluruh masyarakat untuk mengawal bersama penanganan stunting ini, untuk menolong masyarakat ke depannya.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya, Willy E. Mambieuw mengatakan dari data kasus di Honailama, ada 11 anak dan 6 ibu hamil yang harus dilakukan intervensi oleh pemerintah daerah.
“Hari ini semua ada hadir. Dan intervensi ini akan terus berkelanjutan, baik itu berupa makanan selama tiga bulan,” kata Mambieuw.
Setelah dilakukan pemberian makanan selama tiga bulan tersebut, lanjutnya, nanti akan kembali dilakukan evaluasi. Dalam peluncuran penanganan stunting itu juga, masyarakat sekitar dengan antusias mengolah lahan dalam rangka ketahanan pangan, baik untuk penanganan stunting dan inflasi.
Dalam hal itu pun, Pemkab Jayawijaya memberikan fasilitas penunjang bagi kelompok tani yang ada di Honailama, berupa hand tractor dan bibit. (*)
Discussion about this post