Manokwari, Jubi – Warga Manokwari, Papua Barat, mengaku kaget saat hendak membeli beras di Pasar Sanggeng, karena harganya melonjak naik.
“Sa (saya) kaget kah harga beras naik cukup lumayan tinggi sekali,” kata Rika, warga Kampung Arowi Satu, Distrik Manokwari Timur saat ditemui usai hendak membeli beras di Pasar Sanggeng, Kamis (22/2/2024).
Tingginya harga beras saat ini menjadi pertimbangannya untuk membeli ke depan, karena harga yang dipatok juga sangat luar biasa serta sulit terjangkau.
“Untuk beras premium harga sebelumnya ada yang Rp270 ribu ada yang harganya 275 ribu tapi sekarang tinggi sekali, sampai Rp300 ribu untuk beras 20 kilogramnya,” ucapnya.
Menurut Rika, beras yang ingin dibeli itu, untuk konsumsi kelurga, dan bukan untuk berjualan, namun mengapa harga beras di pasar sangat tinggi.
“Kitong (kita) beli pertama itu tidak begini tapi beras paling mahal sekarang, untuk beras dolog (Bulog) kadang kita beli dengan harga 150 ribu paling mentok 160 ribu tapi sekarang naik sampai Rp290 ribu, itu beras dolog,” keluhnya.
Rika menduga, kenaikan harga ini disebabkan karena Pemilu 14 Februari 2024.
“Pemikiran saya ini gara-gara Pemilu,” ucapnya.
Sementara, Putri, satu di antara pedagang beras di Pasar Sanggeng mengakui kaget dengan kenaikan harga beras saat ini, apalagi sebelumnya beras saat di order dari gudang sempat terjadi penundaan
“Order cuma ditunda dari pihak gudang atau agen karena ada kenaikan harga,” kata Putri.
Putri mengatakan harga beras Mangga biasanya Rp300 ribu, kini dijual dengan harga Rp345 ribu untuk ukuran 20 kilogram. Selain itu, kata dia, beras Bulog masih tetap stabil dengan harga Rp190 ribu.
“Kalau Bulog harga masih tetap, tapi kalau beras lainya pada naik semua,” katanya.
Berdasarkan pengakuan dari agen, kenaikan harga ini karena gagal panen.
“Alasan dari agen mengaku terjadi kenaikan harga karena gagal panen katanya,” ucap Putri.
Hasriani, pedagang lainnya di Pasar Sanggeng mengaku, kenaikan harga beras ini sudah terjadi sejak akhir tahun 2023, bahkan Ia tidak mengetahui apa penyebabnya.
“Sudah naik harganya sejak November dan Desember 2023 hingga saat ini,” kata Hasriani pengecer beras dari salah satu gudang di Manokwari, Kamis (22/2/2024).
Menurutnya, harga di luar beras Bulog bervariasi, sebelumnya beras merek Lopoijo untuk 5 Kilogram harganya Rp65 ribu namun saat ini naik hingga Rp85 ribu.
“Ini saya ambil di gudang di Manokwari,” kata Hasriani.
Ia melanjutkan, harga beras Bulog merek SPHP ukuran 5 kilogram dijual dengan harga Rp65 ribu, sedangkan beras Bulog kemasan karung putih 15 Kilogram di jual dengan harga Rp170 ribu.(*)
Discussion about this post