Jayapura, Jubi – Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Jayapura, Desi Yanti Wanggai, mengatakan dana Bantuan Operasional Kesehatan atau BOK untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan bidang kesehatan, khususnya pelayanan di puskesmas, penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan malnutrisi,” ujar Desi Wanggai di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (26/7/2022).
Menurutnya, upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan membutuhkan berbagai sumber daya, yaitu SDM kesehatan, fasilitas kesehatan, dan BOK.
“BOK merupakan dana alokasi khusus atau DAK, nonfisik yang disiapkan oleh pemerintah pusat yang bersumber dari APBN untuk membantu percepatan pembangunan nonfisik di daerah,” ujar Desi Wanggai.
Desi Wanggai berharap, dana BOK dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan pembangunan kesehatan di Kota Jayapura dapat tercapai guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
“Tahap pertama BOK semester satu sudah ditransfer. Dinas kesehatan dan 13 puskesmas untuk segera mencairkan sehingga kegiatan bisa berjalan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, BOK untuk mendukung pencapaian SPM (standar pelayanan minimal).
“SPM ada 12 indikator, seperti pelayanan kesehatan TB, pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, pelayanan kesehatan balita, pelayanan kesehatan usia produktif,” ujarnya.
Lanjutnya, pelayanan kesehatan usia lanjut, pelayanan kesehatan penderita hipertensi, pelayanan kesehatan penderita diabetes, pelayanan kesehatan dengan gangguan jiwa berat, pelayanan kesehatan orang dengan terinfeksi HIV.
“Anggaran BOK masing-masing puskesmas mendapatkan Rp300 juta. Ada 13 puskesmas,” ujar Antari. (*)
Discussion about this post