Sentani, Jubi – Puskesmas Sentani di Kabupaten Jayapura bekerja sama dengan PT Angkasa Pura dalam upaya pencegahan gizi buruk dan stunting. Hal itu dikatakan Kepala Puskesmas Sentani, dr Raymond Ekman Simamora di Sentani, Ibu Kota Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Senin (8/1/2024).
Raymond mengatakan pada 2023 kasus gizi buruk dan stunting di Puskemas Sentani bertambah. Kasus gizi buruk pada ibu hamil mencapai 70 kasus, sementara kasus gizi buruk pada balita mencapai 77 kasus. Pada tahun 2022, kasus gizi buruk pada ibu hamil mencapai 69 kasus, dan kasus gizi buruk pada balita mencapai 71 kasus.
“Tahun 2023, jumlah ibu hamil dan balita yang berstatus gizi buruk sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun kami secara rutin terus berupaya memberikan makanan tambahan, dengan pemberian makanan tambahan lokal berupa ubi yang sudah hitung kalorinya,” katanya.
Menurut Raymond, sejak 2023 pihaknya bekerja sama dengan PT Angkasa Pura untuk menangani kasus gizi buruk dan stunting. PT Angkasa Pura memberikan bantuan berupa biskuit, sayur, ikan, daging dan lain sebagainya untuk diberikan kepada para ibu hamil, balita, atau anak yang mengalami gizi buruk.
Menurutnya, bantuan dari PT Angkasa Pura itu melengkapi program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dibiayai dengan kucuran anggaran pemerintah pusat. “Harapannya pada tahun 2024 kerja sama itu akan berlanjut. Kami juga berharap pemerintah pusat menambah anggaran penanganan gizi buruk menjadi Rp1,7 miliar. Pada tahun 2023, anggaran itu Rp1,4 miliar,” ujarnya.
Ia menyatakan pihaknya telah mengelola anggaran PMT dengan baik. Menurutnya, anggaran itu ditransfer langsung oleh pemerintah pusat kepada Kader Posyandu, dan digunakan untuk memberikan makanan tambahan berupa ubi kepada ibu hamil, anak, dan balita yang mengalami gizi buruk.
Raymond menyatakan pihaknya telah mengelola anggaran itu dengan maksimal dan memberikan makanan tambahan bagi para ibu dan balita yang mengalami gizi buruk. “Jadi anggaran stunting itu untuk memberikan makanan selama 90 hari kepada ibu hamil berstatus gizi buruk dan balita atau anak” ujarnya. (*)
Discussion about this post