Jayapura, Jubi – Warga Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom di Provinsi Papua diminta mewaspadai puncak curah hujan yang diperkirakan akan terjadi pada Januari – awal Februari 2024. Dalam sepekan mendatang, hujan lebat juga diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah Provinsi Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Tengah.
Hal itu dinyatakan Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Wilayah V, Sterly Juren Mustamu di Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Selasa (16/1/2023), “Jadi [mulai] Januari sampai Maret masih ada potensi terjadi hujan. Puncak curah hujan hujan di Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom, khususnya di bagian utara, diperkirakan terjadi pada bulan ini puncaknya. Jadi, perlu diwaspadai juga, untuk bulan Januari sampai awal Februari. Maret masih terjadi hujan, namun diperkirakan intensitasnya sudah menurun,” kata Sterly.
Menurutnya, fenomena global El Nino saat ini sedang aktif dengan intensitas sedang. Umumnya, fenomena itu berdampak kepada berkurangnya curah hujan di sejumlah wilayah, termasuk di Kota Jayapura dan sekitarnya.
Sterly menjelaskan dalam skala regional masih berpeluang terjadi suplai uap air penyebab pertumbuhan awan-awan hujan, sehingga dapat menimbulkan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Jika terjadi hujan lebat, hal itu dapat disertai badai guntur dan angin kencang.
“Meskipun [El Nino] secara global menurunkan potensi terjadi hujan, tapi skala [cuaca] yang lebih kecil [di tingkat] regional maupun lokal bisa tetap meningkatkan curah hujan. [Jadi] tetap ada potensi curah hujan tinggi. Kita perlu mempertimbangkan segala potensi, baik itu secara global, regional, maupun sampai ke lokal,” katanya
Sterly menyatakan analisa BMKG menyimpulkan bahwa dalam rentang waktu 15 – 21 Januari 2024 cuaca di wilayah Papua dan sekitarnya diperkirakan berawan hingga hujan sedang. Namun BMKG tetap mengimbau warga, khususnya warga di Provinsi Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Tengah, mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat yang disertai dengan angin kencang dan badai guntur.
“Terutama di wilayah Papua Pegunungan [dan] di wilayah Papua Tengah, potensi hujan c sepukup tinggi selamaekan ke depan.[Hujan diperkirakan] terjadi pada sore, malam, dan menjelang dini hari. Itu biasanya potensi hujan meningkat,” kata Sterly.
Ia mengimbau semua warga mewaspadai curah hujan tinggi pada rentang waktu Januari – Maret 2024. Warga diimbau tidak membuang sampah sebarangan, membersihkan saluran air atau drainase, dan menebang pohon ataupun ranting pohon yang tinggi. Sterly juga mengingatkan curah hujan yang tinggi dan terjadi dalam durasi yang lama meningkatkan risiko terjadinya longsor, khususnya di wilayah perbukitan dengan lerang yang terjal.
BMKG menyatakan sejumlah kabupaten lain di Tanah Papua juga telah memasuki musim hujan. “Untuk wilayah seperti Kabupaten Jayapura, Keerom bagian selatan, Jayawijaya, Lanny Jaya, Puncak Jaya, Yahukimo, dan Merauke—itu sudah masuk musim hujan. [Untuk] Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom bagian utara, [wilayah itu] memiliki tipe hujan monsunal 1, dengan hujan turun merata sepanjang tahun,” katanya. (*)
Discussion about this post