Jayapura, Jubi – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XVI Yahukimo mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan seorang agen intelejen militer Pemerintah Indonesia.
Juru Bucara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB telah menerima laporan resmi dari Komandan Batalion Sisibia Mayor Yosua Sobolim pada Jumat (31/1/2025), pukul 07.00 pagi, bahwa TPNPB bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap seorang agen intelejen militer Pemerintah Indonesia pada Kamis (30/1/2025), di Jalan Gunung, Kali Ponto Lamah sekitar pukul 05.20 pagi.
“Dalam laporan lebih lanjut yang disampaikan oleh Komandan Operasi Batalion Sisibia, Mayor Kempes Matuan mengatakan bahwa sejak kemarin pagi hingga sore kami sedang melakukan operasi di Yahukimo dan kedapatan dua orang mata-mata; satu asal Papua dan seorang lainnya orang Indonesia sedang berboncengan menggunakan sepeda motor di Jalan Gunung,” kata Sebby Sambom dikutip dari siaran pers kepada Jubi di Jayapura, Papua, Jumat (31/1/2025).
“Maka pasukan kami langsung menghentikan mereka. Saat diinterogasi agen intelejen asal non-Papua langsung melakukan perlawanan. Maka pasukan TPNPB langsung melakukan pembunuhan hingga tewas di tempat dan seorang lainnya melarikan diri,” lanjutnya.
Atas kejadian tersebut, katanya, Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo Elkius Kobak siap bertanggung jawab dan menyampaikan kepada aparat militer Pemerintah Indonesia, untuk tidak menangkap dan menembak warga sipil yang tak bersalah atas kejadian tersebut.
Terkait dengan hal tersebut, katanya, manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB menyampaikan bahwa seluruh pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo sedang melakukan operasi di wilayah perang setelah kejadian pembakaran mobil Avanza milik aparat militer pemerintah Indonesia di Yahukimo sejak 28 Januari 2025 lalu.
“Maka, disampaikan kepada semua pihak dan terlebih khusus orang imigran Indonesia untuk segera keluar dari Yahukimo, karena Anda dicap sebagai agen intelejen Indonesia di daerah konflik bersenjata,” katanya.
“Dan orang Papua yang sedang dibayar untuk menjadi agen intelijen yang sedang memasuki wilayah operasi TPNPB Kodap XVI Yahukimo. Kami siap eksekusi Anda kapan saja dan dimana pun tempatnya kami siap eksekusi,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!