Sorong Jubi – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melanjutkan penataan Kawasan Dermaga Klademak, Sorong. Proyek tersebut mencakup pelebaran akses jalan masuk dermaga dan penataan lokasi pedagang.
Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat Daya Viktor F Salossa mengatakan penataan Kawasan Dermaga Klademak untuk meningkatkan layanan pengelolaan transportasi, dan kenyamanan bagi para wisatawan. Selain itu, untuk mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal, terutama bagi Mama-Mama Papua.
“Melalui Anggaran 2024, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya memprogramkan pelebaran jalan masuk. Kemudian, kami akan membikin bangunan representatif untuk pelaku usaha di sini,” kata Salossa, Selasa (7/5/2024).
Dermaga Klademak dikenal dengan sebutan Jembatan Feri. Dermaga tersebut merupakan jalur penyeberangan utama ke Waisai, Kepulauan Raja Ampat.
“Kepulauan Raja Ampat adalah program pembangunan wisata nasional. Karena itu, keberadaan Dermaga Klademak harus mendukung kenyamanan turis dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal,” ujar Salossa.
Perencanaan dalam penataan Kawasan Dermaga Klademak melibatkan masyarakat dan pelaku usaha setempat. Pemerintah Papua Barat Daya mengundang mereka untuk berdiskusi dan menyerap aspirasi mengenai penataan kawasan tersebut.
“Siapa yang akan menempati petak-petak [kios dagang], itu sudah pasti mereka yang memang sudah lama berjualan di sini. Namun, harapan kami lebih banyak Orang Asli Papua [OAP] menempatinya,” kata Viktor.
Federika Saruri, seorang pedagang di Dermaga Klademak mendukung proyek penataan kawasan tersebut. Namun, dia meminta pihak pengelola tetap mengutamakan OAP untuk berdagang di sana.
“Kami berharap pemerintah memberi ruang bagi kelanjutan usaha Kami. Prioritas terhadap para pedagang lokal itu sangat penting untuk memberdayakan ekonomi, sekaligus mempertahankan identitas budaya OAP,” kata Saruri. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!