Serui, Jubi – Jumlah pasien berstatus orang dengan HIV/AIDS atau ODHA yang ditangani Puskesmas Warari, Distrik Anotaurei, Kabupaten Kepulauan Yapen sebanyak 1.323 kasus. Angka tertinggi di kabupaten itu.
Hal itu dikatakan penanggung jawab HIV AIDS, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen, Ina Wayoi kepada Jubi saat dihubungi melalui panggilan telepon pada Sabtu (5/10/2024).
“Ada beberapa Puskesmas di Yapen, yang tercatat paling tinggi di Puskesmas Warari. rata-rata pengidapnya adalah kelompok umur 25-49 Tahun. Catatan penanganan pasien terjangkit [HIV AIDS] di Puskesmas Warari yang meninggal sudah sebanyak 326 orang,” kata Wayoi.
Wayoi menyebutkan, angka kasus HIV AIDS tertinggi kedua, yakni di Puskesmas Yapen Selatan dengan angka 326 kasus. Jumlah pasien meninggal sebanyak 27 orang. Kemudian Puskesmas Angkaisera dengan jumlah kasus sebanyak 45 dan belum ada pasien meninggal.
Lalu di Puskesmas Yapen Utara, tercatat sebanyak 45 kasus ODHA dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 7 orang. Di Puskesmas Kosiwo sebanyak 33 kasus dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 8 orang.
Berikutnya Puskesmas Windesi, lanjut Wayoi, jumlah pasien ODHA sebanyak 25 kasus, pasien meninggal 2 orang, Puskesmas Raimbawi sebanyak 16 kasus, Puskesmas Poom sebanyak 15 kasus, Puskesmas Wonawa sebanyak 15 kasus, Puskesmas Teluk Ampimoi sebanyak sembilan kasus. Masing-masing jumlah pasien meninggal sebanyak 1 orang.
Kemudian di Puskesmas Pulau Kurudu sebanyak tujuh kasus, jumlah pasien meninggal sebanyak 3 orang, Puskesmas Yapen Barat sebanyak 18 kasus, Puskesmas Yawakukat sebanyak 10 kasus, Puskesmas Kepulauan Ambai sebanyak 13 kasus, Puskesmas Yapen Timur sebanyak empat kasus, masing-masing belum ada pasien meninggal.
“Puskesmas yang belum punya kasus HIV AIDS di Kepulauan Yapen hanya Puskesmas Pulau Yeruri di Distrik Yeruri. Jadi total keseluruhan untuk pasien ODHA meninggal sebanyak 414 orang. Semoga semua upaya yang dilakukan kami [Dinkes] dan Stakeholder terkait di Kepulauan Yapen bisa menangani kasus HIV AIDS cepat mereda,” tuturnya.
Wayoi menyebutkan, secara keseluruhan jumlah pasien HIV/AIDS pada setiap puskesmas menurut catatan Dinkes Yapen, totalnya sebanyak 1904 kasus dengan jumlah pasien yang telah mendapat pengobatan antiretroviral (ARV) sebanyak 880 orang, jumlah pasien belum diobati sebanyak 1.082 orang.
“Tinjauan kami terkait data jenis kelamin, pasien laki-laki terjangkit HIV sebanyak 433 kasus, AIDS sebanyak 218 kasus. Pasien perempuan terjangkit HIV sebanyak 789 kasus, dinyatakan AIDS sebanyak 401 kasus. Total keseluruhan kasus HIV/AIDS sebanyak 1904 kasus,” katanya.
Sementara itu, Administrator Komisi Penanganan HIV/AIDS Kabupaten Kepulauan Yapen, Marlon Mundoni menjelaskan, stok obat ARV yang disiapkan untuk mengobati pasien ODHA di Kepulauan Yapen masih memadai.
Pihaknya akan terus memantau kondisi pasien ODHA yang telah mendapat pengobatan ARV.
“Mereka akan terus minum obat ARV seumur hidup. Kami imbau supaya anak-anak muda di Yapen, jangan takut periksakan diri, yang merasa berbuat dan berisiko, datang saja kami akan bantu dan kita putuskan mata rantai penularan [HIV/AIDS],” Mundoni. (*)