Jayapura, Jubi – Penyerang tim nasional Indonesia putri di Piala AFF U-19 putri, Marsela Yuliana Awi, gagal membawa skuad Garuda Pertiwi ke babak final ajang tersebut setelah di babak semifinal kalah dari raksasa Asia Tenggara, Thailand, dengan skor telak 1-7.
Meski gagal juara bersama rekan-rekannya, Marsela Awi tampil impresif sepanjang gelaran Piala AFF U-19 putri yang berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan, 5 – 15 Juli 2023.
Pesepakbola putri asli Port Numbay, Kota Jayapura itu mencatatkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak kedua di ajang tersebut dengan mengoleksi empat gol, hanya kalah satu gol dari rekannya, Claudia Scheunemann, yang menjadi pemain terbaik dan top skor dengan lima gol.
Awi mencetak dua gol saat mengalahkan Timor Leste dengan skor 7-0 pada laga perdana. Ia kembali menyumbangkan satu gol pada kemenangan lima gol tanpa balas atas Kamboja.
Pemain kelahiran Manokwari, 10 Mei 2003 itu mencetak gol keempatnya melalui titik putih pada perebutan juara ketiga kontra Myanmar.
Meski gagal mengantarkan timnya ke final, Awi tetap bangga karena sudah berjuang keras bersama rekan-rekannya dan lolos hingga ke semifinal, pencapaian tertinggi timnas Indonesia putri di ajang AFF.
“Saya juga bangga dengan teman-teman yang sudah berjuang mati-matian. Puji Tuhan, kita tidak kalah di waktu normal, namun di drama adu penalti. Mungkin karena kurang persiapan, dengan kiper dan kondisi kiper. Tapi dari semuanya, luar biasa sekali perjuangan teman-teman di pertandingan ini,” kata Awi dikutip dari siaran pers PSSI, 16 Juli 2023.
Awi yang merupakan didikan SSB Batik Kotaraja itu berharap ke depannya kompetisi sepak bola putri di Indonesia bisa berjalan agar muncul bakat-bakat baru sepak bola putri yang berprestasi di level Asia.
“Ya, semoga ke depan ada kompetisi atau liga. Supaya bisa mendapatkan pilihan pemain yang lebih banyak, bukan hanya dari Persis Solo saja. Ini karena tak ada liga, pemain yang didapat ya dari situ-situ saja,” ujarnya.
Pada ajang tersebut, rekan Marsela Awi, pemain berusia 14 tahun, Claudia Scheunemann, yang merupakan keponakan dari pelatih Timo Scheunemann dan Pendeta Rainer Scheunemann, menggondol dua penghargaan sekaligus, top skor dengan lima gol dan pemain terbaik. (*)