Jayapura, Jubi – Majelis Rakyat Papua atau MRP telah membina anak-anak muda Papua yang bergelut di bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM. Anak-anak muda ini berada di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Papua.
Hal itu disampaikan salah satu anggota MRP Pokja Perempuan Febiola Iriani Ohei setelah mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan Advokasi Stakeholder bertema “Kolaborasi Pentahelix Peningkatan Kepatuhan IRTP di Provinsi Papua”. Kegiatan ini diadakan di salah satu hotel di Kotaraja, Kota Jayapura, Papua, pada Rabu (10/7/2024).
Menurutnya, pembinaan tersebut bukan hanya sebagai upaya mengembangkan usaha mereka, tapi juga untuk memberdayakan perekonomian anak muda Papua.
“UMKM yang [kami] MRP bina itu banyak, jadi tidak hanya di Kota Jayapura. Jadi [ada] di Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura, dan juga di kabupaten-kabupaten lain di Tanah Papua, dan memang kami merangkul khususnya Orang Asli Papua (OAP) karena untuk pemberdayaan ekonomi mereka,” katanya.
Ohei mengatakan, fokus MRP adalah untuk mengembangkan setiap talenta yang dimiliki masing-masing anak muda Papua dalam bidang UMKM. Pembinaan yang dilakukan MRP juga tidak terfokus pada satu jenis UMKM, tapi ada berbagai jenis usaha.
“Usaha yang MRP dampingi itu macam-macam seperti usaha pembuatan roti, kerajinan tangan entah itu merajut noken dan jenis kerajinan lain seperti seni lukis. Mereka dibina untuk mandiri dan mengembangkan perekonomiannya dalam bidang UMKM,” ujarnya.
Ia berharap, upaya-upaya peningkatan perekonomian anak muda Papua yang telah dikawal MRP bisa terstruktur, sesuai sistem, dan institusional. “Menjadi suatu kebijakan yang dikeluarkan dari MRP, bagaimana mendukung pemberdayaan khususnya perempuan dan anak. Dan ada keberpihakan kepada mereka yang OAP seperti tupoksi MRP,” katanya.
Sementara itu, salah satu UMKM yang dimiliki anak muda Papua binaan MRP Pokja Perempuan, Rosana Mokay mengatakan pembinaan terhadap anak-anak muda Papua menguatkan niatnya untuk mendirikan sebuah galeri yang dinamakan Galeri Ochacrafts, tepat di jalan menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Galeri Ochacrafts merupakan wadah usahanya, dalam menciptakan karya-karya kerajinan tangan untuk dipasarkan.
“Seperti salah satu kerajinan yang sa bikin itu noken rajut, dipadukan dengan rajutan motif Yoniki, khas Sentani, yang biasanya dipakai di rumah kepala suku,” ujarnya.
Noken rajut yang dibuatnya tersebut pernah dipajang di beberapa kegiatan, salah satunya saat penyelenggaraan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI 2022 di Kabupaten Jayapura.
“Banyak yang sudah laku [dan dibawa] keluar ke Pulau Jawa, lebih banyak lagi [yang dibawa] ke Kalimantan. Mereka berminat karena ada cerita dari motifnya,” katanya.
Selain noken rajut, dia juga membuat kerajinan tangan berupa aksesori berbahan akrilik dan mahkota Papua. “Anak-anak muda OAP yang dibina MRP ini, juga tergabung dalam satu komunitas bernama Holandia Binenrajut,” katanya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!