Wamena, Jubi – Warga dari Distrik Welesi, Napua, dan Walaik meminta perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk memperbaiki Jembatan Gantung Sinakma yang kondisinya sudah rusak parah. Jembatan ini merupakan akses utama yang menghubungkan ketiga distrik tersebut dengan Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.
Jembatan sepanjang 100 meter dan lebar 1,2 meter yang melintasi Sungai UE itu kini dalam kondisi memprihatinkan. Banyak bagian kayunya yang berlubang dan rapuh, sementara tali sling penyangganya mulai putus. Jembatan yang dibangun secara swadaya oleh warga Distrik Welesi pada 2022 ini telah miring dan tidak lagi aman untuk dilintasi.
Kepala Kampung Induk Distrik Welesi, Ruben Yelipele, mengatakan bahwa jembatan tersebut sudah tiga tahun berdiri dan kondisinya semakin memburuk. Warga harus ekstra hati-hati saat melintasinya.
“Jembatan ini adalah penghubung utama antara Distrik Welesi, Walaik, dan Napua dengan Kota Wamena. Setiap hari, ratusan warga, termasuk anak-anak sekolah, pegawai, pedagang pasar, serta tenaga medis dan guru, melintasi jembatan ini,” ujar Yelipele pada Jumat (18/10/2024).
Yelipele menambahkan, jembatan ini menjadi jalur vital bagi warga yang mengandalkan akses cepat ke Kota Wamena. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah daerah, baik Bupati Jayawijaya maupun Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, segera melakukan perbaikan agar tidak terjadi kecelakaan fatal.
“Aliran Sungai UE sangat deras. Jika ada warga yang terjatuh dari jembatan, kemungkinan besar mereka akan hanyut dan sulit diselamatkan,” ujarnya.
Sodik Asso, Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Distrik Welesi, juga menyuarakan hal serupa. Menurutnya, Jembatan Gantung Sinakma adalah satu-satunya jalur yang paling sering digunakan warga dibandingkan jalur alternatif melalui Wouma, yang jaraknya lebih jauh dan sering tidak aman.
“Sebagian besar warga lebih memilih jalur jembatan ini karena lebih dekat dan nyaman. Jalan lewat Wouma sering bermasalah karena ada oknum yang membuat gangguan,” kata Asso.
Asso mengingatkan, jika jembatan ini tidak segera diperbaiki, risiko kecelakaan semakin besar, terutama bagi anak-anak sekolah dan para pedagang yang sering melintasi jembatan ini setiap hari.
“Kami sangat khawatir, terutama karena banyak anak-anak dan pedagang yang mengangkut dagangan melewati jembatan ini. Kami berharap pemerintah segera bertindak sebelum ada korban jiwa,” tutupnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!