Wamena, Jubi – Sebanyak 20 anak jalanan yang termasuk dalam penyandang masalah kesejahteraan sosial mengikuti pelatihan pencucian motor yang diadakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya.
Pelatihan tersebut berlangsung di Distrik Hubikiak, Kampung Hom-Hom, Jl SD Percobaan Hom-Hom, Wamena Kota, Papua Pegunungan, pada Rabu (16/10/2024).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya, Nikolas Itlay, menjelaskan bahwa tujuan pelatihan ini adalah untuk mengurangi jumlah anak jalanan di wilayah tersebut, khususnya di Distrik Hubikiak.
“Masalah anak jalanan di Kabupaten Jayawijaya muncul setelah kami melakukan observasi langsung di lapangan. Kami mendapati bahwa tidak semua anak-anak ini menghabiskan waktu mereka di jalanan. Ternyata, ada masalah lain yang mendasari, seperti kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua,” kata Itlay.
Ia juga mengungkapkan bahwa banyak dari anak-anak tersebut terlihat berkeliaran di depan toko-toko, mengisap lem aibon, menggunakan obat-obatan terlarang, atau merokok.
“Keinginan kami dari Dinas Sosial adalah membantu generasi muda ini mengatasi kebiasaan buruk mereka. Melalui program usaha pencucian motor ini, mereka akan dilibatkan dalam mengoperasikan usaha tersebut, mulai dari mencuci motor hingga mengelola administrasi,” tambahnya.
Itlay menambahkan bahwa program ini telah dikoordinasikan dengan pihak BAPPEDA. Meskipun awalnya direncanakan untuk beberapa lokasi, karena keterbatasan dana, program ini dilaksanakan di Distrik Hubikiak sebagai proyek percontohan. Jika berhasil, program serupa akan diperluas ke distrik lain maupun kelurahan.
Saat ini, pelatihan bagi 20 anak tersebut masih berlangsung. Mereka mendapatkan bimbingan dalam hal administrasi dan pengelolaan keuangan, serta praktik langsung mencuci motor.
“Hari ini kami memberikan bimbingan tentang administrasi dan pengelolaan keuangan yang baik, serta praktik mencuci motor dengan benar di tempat usaha mereka. Kami juga melibatkan narasumber dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta dua wirausahawan yang berbagi pengalaman tentang pengelolaan administrasi dan penggunaan alat pencuci motor,” jelas Itlay.
Pelaksanaan program ini didanai dari program kerja Taman Penitipan Anak Dinas Sosial dan dana Otonomi Khusus sebesar Rp250 juta.
Setelah mengikuti pelatihan administrasi dan keuangan di Kantor Kampung Hom-Hom, 20 anak ini langsung dibawa ke lokasi usaha pencucian motor untuk belajar mengoperasikan mesin cuci motor dan mempraktikkan cara mencuci motor.
Satu di antara peserta, Maria Itlay, mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Ia merasa pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama dalam mengelola keuangan dengan baik.
“Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan administrasi dan pengelolaan keuangan, tapi juga praktik langsung cara mencuci motor. Ini sangat membantu saya dan teman-teman,” ujarnya.
Maria juga berharap program pelatihan ini tidak hanya diberikan kepada mereka, tetapi juga kepada teman-teman lain yang masih berada di jalanan agar mereka bisa mendapatkan pelatihan serupa dan bantuan usaha pencucian motor. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!