Kondisi Pasar Lama Sentani di Kabupaten Jayapura tidak pernah diperhatikan

Jayapura
Kondisi tempat berjualan di Pasar Lama Sentani di Kabupaten Jayapura yang berdekatan dengan badan jalan raya dan selokan. - Jubi/Engel Wally

Sentani, Jubi – Kondisi eks Pasar Lama Sentani hingga saat ini belum mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Jayapura.

Tempat berdagang tampak tidak layak dan tata ruang pasar jauh dari apa yang diharapkan pedagang. Bahkan para pedagang menaruh barang jualan di pinggir jalan raya, yang hanya berjarak satu meter dengan ruas jalan. Sebagian besar masih memanfaatkan celah drainase yang ditutup dengan papan bekas, untuk menaruh barang jualan mereka.

Nasraudin, salah satu masyarakat di Jalan Mambruk, kompleks Pasar Lama  Sentani mengatakan, berbagai upaya sudah pernah dilakukan bersama aparat pemerintah di tingkat RT/RW, guna mencari solusi terhadap kondisi pasar.

“Tempat jual yang tidak memenuhi standar pasar, apalagi sangat dekat dengan badan jalan dan drainase yang airnya selalu meluap ke jalan raya,” ujar Nasraudin di Sentani, Senin (30/1/2023).

Udin sapaan akrabnya, juga mengatakan sering mendengar keluhan dari pedagang maupun masyarakat yang datang berbelanja di Pasar Lama.

Dikatakan, penjualan barang di Pasar Lama Sentani sebanyak 95 persennya adalah barang hasil bumi mulai dari sayur mayur, umbi-umbian, ikan danau, ikan laut, sagu, buah-buahan, dan rempah -rempah.

“Ada yang mengeluh soal tempat jual, tetapi atas upaya secara mandiri, tempat jual yang tadinya di atas selokan sudah ada papan bekas yang digunakan sebagai tempat jual. Barang dagangan yang bagus untuk dikonsumsi, disayangkan tempat jualnya yang tidak sesuai standar pasar,”  katanya.

Hal senada juga di katakan Yatno, salah satu tukang ojek di Pasar Lama Sentani, di mana pangkalan ojeknya berdekatan dengan tempat para pedagang di Pasar Lama.

“Kadang kala kita berebutan tempat, antara tempat jual bagi pedagang mama-mama Papua dengan tempat kami untuk pangkalan ojek. Memang kondisi pasar ini sudah lama seperti ini, dan tidak ada yang mengatur atau menata tempat ini ke arah yang lebih baik,” jelasnya.

Sementara itu, Penina Lambe, salah satu pedagang hasil bumi yang juga warga Kelurahan Dobonsolo mengatakan, bagi para pedagang musiman harus cepat datang, agar mendapat tempat yang lebih layak. Mereka berebutan tempat.

“Kita berjualan saja, karena sebagian besar masyarakat berjualan di sini. Soal tempat jual atau pasar ini bukan urusan kami, karena jarak ke Pasar Baru juga jauh dan pasar hanya buka dari pagi sampai sore, sementara di pasar lama jaraknya dekat dan bisa berjualan sampai malam,” katanya. (*)

Comments Box

Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari News Room Jubi. Mari bergabung di Grup Telegram “News Room Jubi” dengan cara klik link https://t.me/jubipapua , lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
banner 400x130
banner 728x250