Sentani, Jubi – Pemerintah Kabupaten Jayapura menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPN) di halaman Kantor Distrik Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (6/11/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), khususnya menjelang hari besar keagamaan dan tahun baru.
Penjabat Bupati Jayapura, Semuel Siriwa, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk mencegah lonjakan harga komoditas pangan. “Hari ini kami laksanakan di Distrik Sentani, dan saya telah memerintahkan agar kegiatan serupa digelar di berbagai pusat pemukiman. Ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengakses bahan pangan pokok dengan harga terjangkau,” katanya.
Sirwa juga menyebutkan bahwa setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengalokasikan sekitar Rp10 juta untuk subsidi komoditas. “Subsidi untuk tiap komoditas berkisar antara Rp2.000 hingga Rp28.000, tergantung jenis barangnya. Misalnya, untuk beras, hampir semua jenis disubsidi hingga harganya mencapai rata-rata Rp20.000 per sak,” ungkapnya.
Siti (54), warga Doyo, menyambut baik adanya Gerakan Pangan Murah. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu masyarakat, terutama ibu rumah tangga, dalam memenuhi kebutuhan dapur di tengah kenaikan harga bahan pokok. “Kami yang sehari-harinya di dapur sangat merasakan dampaknya saat harga pangan naik. Dengan adanya program ini, kebutuhan dapur kami bisa lebih terbantu,” ujarnya.
Meski harus mengantre di bawah terik matahari, Siti mengaku puas walaupun tidak bisa mendapatkan semua yang ia butuhkan karena beberapa komoditas seperti gula, minyak goreng, dan tepung terigu telah habis. “Kalau kegiatan ini tidak bermanfaat, saya tidak akan rela mengantre panas-panasan. Tapi memang karena harganya lebih murah, stoknya jadi cepat habis,” tuturnya. Ia berharap jumlah komoditas yang dijual bisa ditambah agar tidak mengecewakan warga yang datang terlambat.
Berdasarkan pantauan Jubi, beberapa komoditas memang dijual di bawah harga pasar. Contohnya, beras Bulog SPHP ukuran 5 kilogram dijual seharga Rp60.000, lebih murah dari harga distributor Rp67.500. Telur ayam yang biasa dijual seharga Rp70.000 per rak, dalam program ini hanya dijual Rp50.000 hingga Rp55.000. Ayam potong yang di pasaran seharga Rp38.000 per bungkus, di GPN ini dijual seharga Rp25.000. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!