Jayapura, Jubi – Semua proses pemakaman Lukas Enembe, Gubernur Papua periode 2013-2018 dan 2018-2023 akan digelar di komplek Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (28/12/2023).
Hal itu disampaikan Wakil Ketua I DPR Papua, Yunus Wonda yang juga perwakilan keluarga almarhum melalui panggilan teleponnya, Rabu (26/12/2023).
“Saya sebagai Wakil Ketua I DPR Papua, dan atas nama keluarga menyampaikan kepada seluruh masyarakat Papua terutama yang ada di Kabupaten Keerom, Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura bahwa jenazah Bapak Lukas [Enembe] akan tiba di Jayapura besok pagi dan akan diarahkan ke komplek STAKIN Sentani. Semua upacara [pemakaman] akan dilakukan di sana, [dan menjadi tanggung jawab] oleh Sinode GIDI. Apabila semua sudah selesai, pemakamannya ada di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura,” kata Yunus Wonda.
Sebagai perwakilan keluarga, Yunus Wonda manyampaikan kepada seluruh rakyat Papua untuk menghormati karya sudah dibuat oleh almarhum Lukas Enembe untuk Tanah Papua, semasa menjabat Gubernur Papua dua periode.
“Mari kita menghormati semua pembangunan yang sudah beliau buat. Menciptakan SDM, menciptakan semua karya tangan yang beliau lakukan. Kami harap tidak dinodai dengan kekerasan atau situasi yang membuat Papua tidak nyaman. Mari kita menghormati, menghargai apa yang sudah beliau buat untuk tanah ini. Semua kita jaga,” ucapnya.
Katanya, ini tidak hanya untuk orang Papua, juga non Papua sebab mendiang Lukas Enembe tidak pernah membedakan setiap suku. Untuk masyarakat Papua dan non Papua bisa datang mengikuti atau memberi penghormatan terakhir pada prosesi pemakaman beliau.
“Setelah itu akan dilanjutkan di rumah duka di Koya Tengah, untuk pemakaman. Kepada semua masyarakat Papua dan anak muda Papua agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak citra dan karya beliau di atas tanah ini. Mari kita jaga nama besar beliau dan apa yang beliau sudah ukir. Mari kita menghormati jenazah beliau yang akan tiba dengan hadir mengikuti semua proses sampai selesai,” ujarnya.
Yunus Wonda menegaskan, mewakili keluarga pihaknya tidak mengizinkan siapapun melakukan aksi-aksi di pinggir jalan dengan segala cara, saat jenazah mendiang Gubernur Papua tiba di Papua.
Katanya, semua pihak mesti menahan diri dan menghormati semua prosesi upacara pemakaman, dengan hadir bersama.
“Sebagai pimpinan DPR Papua dan keluarga, saya mengajak seluruh masyarakat Papua untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan. Almarhum adalah orang yang cinta kedamaian dengan slogannya Kasih Menembus Perbedaan. Banyak hal yang beliau sudah ukir di atas tanah ini. Mari kita hargai beliau dengan hadir dalam prosesi pemakaman mulai dari penerimaan jenazah hingga pemakaman,” kata Yunus Wonda. (*)