Jayapura, Jubi – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPR Papua) melalui mekanisme pengangkatan dari wilayah adat Meepago, John NR Gobai mengatakan perlu ada upaya strategis untuk perlindungan dan pengembangan pohon sagu di Tanah Papua.
Ia mengatakan, bagi masyarakat adat di tanah Papua, pohon sagu mempunyai berbagai fungsi. Tepung sagu juga telah menjadi sumber pendapatan masyarakat. Berguna bagi kehidupan masyarakat Papua di bagian pesisir.
Pohon sagu banyak tumbuh di wilayah pesisir. Salah satu daerah di Tanah Papua yang masih menyimpan cadangan sagu cukup luas adalah wilayah Selatan Papua.
“Namun perlu upaya strategis dari para pengambil kebijakan di Tanah Papua, untuk melindungi dan mengembangkan pohon sagu. Sebab, berbagai pembangunan dan investasi telah dan sedang menggusur, pohon sagu yang tumbuh secara alamiah namun budidaya sagu masih terbatas,” kata John Gobai saat menghubungi Jubi melalui panggilan teleponnya, Selasa malam (19/9/2023).
Katanya, dalam kunjungannya ke Kabupaten Mimika beberapa hari terakhir, ia mendatangani pabrik sagu di Jalan Hasanudin, Kota Timika.
Selain itu Gobai, sepengetahuannya ada juga industri sagu di Kekwa yang dibangun oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Adat Amungme dan Kamoro.
“Menurut saya, ini baik dan perlu dijadikan contoh untuk dikembangkan di daerah lainnya,” ucapnya.
Namun dalam rangka perlindungan hutan atau dusun sagu yang adalah sumber kehidupan masyarakat, diperlukan adanya kebijakan pembatasan pembukaan lahan.
Pembukan lahan, baik kehutanan, perkebunan sawit, pembangunan jalan dan pembangunan kawasan perumahan yang menggusur hutan sagu.
Selain itu menurutnya, mesti ada upaya membuka dusun dusun sagu atau budidaya sagu khas Papua. Dalam rangka pengembangan maka perlu dikembangkan industri peralatan pengolahan sagu.
“Perlu juga pelatihan-pelatihan pengolahan sagu, home industri kecil pengolahan sagu di kampung-kampung dan juga ekowisata hutan sagu,” ujarnya.(*)