Jayapura, Jubi – Kepala Kepolisan Daerah atau Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri meminta kelompok sipil bersenjata di wilayah Papua Tengah tidak mengganggu pendistribusian bantuan kemanusian bagi 7.500 warga di Distrik Agandugume, dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah yang terdampak kemarau panjang. Permintaan itu disampaikan Fakhiri di Kota Jayapura, Kamis (27/7/2023).
Fakhiri menyampaikan permintaan itu karena Distrik Agandugume, dan Distrik Lambewi termasuk dalam kategori daerah rawan gangguan keamanan. “Kalau kami lihat mulai dari Puncak Jaya, kemudian Intan Jaya, Nduga, kemudian Sinak di Puncak [termasuk] daerah yang [rawan] gangguan keamanan, karena merupakan basis kelompok sipil bersenjata,” kata Fakhiri.
Ia menjelaskan bantuan kemanusian dari pemerintah telah diangkut menggunakan helikopter dan pesawat milik TNI Angkatan Udara ke Distrik Sinak. “Tolong dihargai dengan tidak melakukan hal-hal yang nantinya merugikan saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan bantuan itu,” ujarnya.
Fakhiri mengingatkan warga di Distrik Agandugume, dan Distrik Lambewi sangat membutuhkan bantuan pangan itu. “Kasihan masyarakat, jangan cuma gara-gara ada ganguan keamanan, malah membuat persoalan lain muncul. Jadi saya harap partisipasi semua pihak [agar penyaluran bantuan itu lancar],” sambungnya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada kelompok masyarakat yang belum tersentuh bantuan pemerintah. Menurutnya, kepolisian berhati-hati dalam mendistribusikan bantuan itu, karena tidak ingin penyaluran bantuan itu menimbulkan masalah baru.
“Intinya, niat pemerintah adalah membantu, sehingga sangat dibutuhkan peran kepala kampung dan bupati untuk bisa memastikan seluruh masyarakat yang terdampak cuaca ekstrim mendapat bantuan,” katanya.
Jaminan keamanan penerbangan
Bupati Puncak Willem Wandik pada Kamis telah mengeluarkan surat jaminan keamanan penerbangan bernomor 400.9.10.2/204/SET. Surat jaminan itu ditujukan kepada pimpjnan maskapai penerbangan.
Surat itu berisi penjelasan terkait kesulitan penanganan bencana kekeringan di Puncak yang sudah menimbulkan korban jiwa sebanyak enam orang warga. Willem Wandik juga menjelaskan pendistribusian bantuan pangan ke Distrik Agandugume dan Lambewmi belum dilakukan, karena tidak ada penerbangan ke kedua distrik itu. Menurutnya, penerbangan ke kedua distrik terhenti karena banyaknya gangguan keamanan di sana.
Wandik menyatakan pihaknya bersama-sama masyarakat Distrik Agandugume, Distrik Lambewi dengan dukungan aparat TNI/Polri menyatakan jaminan keamanan dan keselamatan bagi pilot maupun pesawat perintis untuk melakukan pengiriman bantuan pangan bagi warga yang terdampak bencana kekeringan di kedua distrik. Wandik menyatakan pihaknya bersedia menanggung segala konsekuensi jika ada pihak yang bersedia mendistribusikan bantuan pangan itu ke Bandara Agandugume.
“Dengan disampaikannya jaminan keamanan penerbangan ini. Kami harapkan agar selanjutnya dapat berkoordinasi dengan Tim Terpadu Tanggap Darurat untuk melakukan angkutan bantuan yang telah disiapkan,” kata Wandik. (*)