Jayapura, Jubi – Nelayan asal Indonesia sudah sering melewati tapal batas wilayah Papua Nugini atau PNG, sehingga sudah puluhan nelayan ditangkap. Peristiwa terbaru nakoda kapal motor nelayan Calvin 02 tertembak pada 22 Agustus 2022 karena melarikan diri. Dua kapal motor lainnya masih ditahan di wilayah provinsi Daru PNG.
Meski Indonesia termasuk negara kepulauan tetapi masih saja mencari ikan melewati batas wilayah, baik di perairan Australia maupun Papua Nugini. Sementara di Natuna, masih berhadapan dengan nelayan asal Tiongkok.
Perdana Menteri Papua Nugini dalam pertemuan negara-negara Pasifik di Suva Fiji mengatakan bahwa hampir 50 persen ikan tuna ada di wilayaha Pasifik. Begitu pula wilayah Pasifik di perairan Papua Nugini dan kepulauan Selat Torres di Selatan Papua Nugini dan Australia.
Akibat penembakan terhadap nelayan Indonesia yang mencari ikan secara ilegal, pemerintah Australia membantah bahwa pihaknya terlibat dalam penembakan itu. Insiden 22 Agustus 2022 jelas tak melibatkan pemerintah Australia, tetapi kapal patroli jenis Guardian merupakan produksi dari negara Kangguru.
Pembuat kapal Australia, Austal, telah mengirimkan kapal patroli kelas Guardian yang kesembilan ke Departemen Pertahanan Australia (DOD). Selanjutnya DOD akan menyerahkan kapal tersebut kepada Pasukan Pertahanan Papua Nugini (PNGDF).
Kapal ini diberi nama HMPNGS Rochus Lokinap (402) dan akan menjadi kapal patroli kelas Guardian kedua PNGDF yang disediakan oleh pemerintah Australia. Kapal ini dinamai Brigadir Jenderal Rochus Lokinap, mantan Komandan PNGDF dari tahun 1987 hingga 1992. Kapal pertama HMSPNGS Ted Diro dengan nomor 401.
Di bawah Proyek Penggantian Kapal Patroli Pacifc (PPB-R) pemerintah Australia, pemerintah Australia akan mengirimkan 21 kapal patroli kelas Guardian baru senilai A$335 juta kepada 12 negara Pasifik termasuk Papua Nugini, Fiji, Mikronesia, Tonga, Kepulauan Somolon, Kepulauan Cook, Kiribati, Kepulauan Marshall, Palau, Samoa, Tuvalu, Vanuatu, dan Timor Leste pada tahun 2023.
Papua Nugini dijadwalkan menerima empat kapal baru. Kapal-kapal ini akan digunakan untuk patroli perbatasan dan pemolisian, pencarian dan penyelamatan, dan misi lainnya untuk mendukung pemerintah penerima.
Mengutip https://www.asiapacificdefensejournal.com menulis bahwa kapal patroli kelas Guardian adalah kapal patroli monohull berkubah baja yang memanfaatkan secara ekstensif bagian komersial dari rak untuk memudahkan perawatan. Mereka memiliki panjang 39,5 meter, balok 8 meter, dan draft 2,5 meter.
Kapal-kapal ini ditenagai oleh dua mesin diesel Caterpillar 3516C yang memungkinkan kecepatan lebih dari 20 knot, dan jangkauan 3.000 mil laut pada 12 knot.
Kapal ini memiliki awak 23 orang dan dirancang untuk memungkinkan senjata angkatan laut kaliber hingga 30mm, dan untuk senapan mesin berat 12.7mm sisi pelabuhan dan kanan.
Papua Nugini akan menerima kapal jenis Guardian sebanyak empat kapal. Pemerintah Australia baru saja memberikan tiga kapal ini, antara lain HMAS Ted Diro nomor lambung 401, HMPNGS Rochus Lokinap nomor lambung 402, dan NUSHIP Francis Agwi dengan nomor lambung 403. (*)